Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflationary Gap: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 22/02/2024, 21:30 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dunia ekonomi, konsep Inflationary Gap merujuk pada situasi di mana tingkat output aktual suatu ekonomi melebihi tingkat output yang diinginkan atau tingkat output potensial dalam jangka pendek.

Artikel ini akan menjelaskan pengertian, penyebab, serta kebijakan yang dapat mengatasi inflationary gap.

Pengertian Inflationary Gap

Inflationary gap atau kesenjangan inflasi mengukur perbedaan antara tingkat produk domestik bruto (PDB) riil saat ini dan PDB potensial.

Kesenjangan inflasi terjadi ketika permintaan barang dan jasa melebihi produksi karena tingkat pekerjaan yang lebih tinggi, peningkatan kegiatan perdagangan, atau peningkatan pengeluaran pemerintah. 

Dengan kata lain, kesenjangan inflasi terjadi ketika PDB riil lebih tinggi dari PDB potensial.

Baca juga: Inflasi: Pengertian dan Dampaknya

Penyebab Inflationary Gap

Beberapa penyebab umum dari inflationary gap meliputi:

1. Peningkatan permintaan agregat

Ketika tingkat belanja konsumen dan investasi meningkat secara tiba-tiba, hal ini dapat mendorong pertumbuhan PDB di atas tingkat PDB potensial, menyebabkan inflationary gap.

2. Kebijakan moneter longgar

Kebijakan moneter yang longgar, seperti penurunan suku bunga atau pencetakan uang oleh bank sentral, dapat meningkatkan ketersediaan kredit dan mendorong belanja konsumen serta investasi perusahaan, menyebabkan inflationary gap.

3. Kebijakan fiskal ekspansif

Kebijakan fiskal yang ekspansif, seperti peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak, dapat merangsang permintaan agregat dan memicu inflationary gap.

Baca juga: Pengertian Kebijakan Moneter, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Kebijakan fiskal dan moneter untuk mengelola Inflationary Gap

Pemerintah dapat mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian untuk membantu mengurangi kesenjangan inflasi. 

Hal ini dicapai melalui kenaikan pajak, penerbitan obligasi dan surat berharga, dan pengurangan pembayaran transfer. 

Penyesuaian kondisi fiskal dalam perekonomian ini dapat memulihkan keseimbanga ekonomi.

Bank sentral memiliki cara untuk mengurangi inflasi. Saat Bank Sentral menaikkan suku bunga, pinjaman jadi lebih mahal, sehingga jumlah uang beredar berkurang.

Setelah ekuilibrium tercapai, bank sentral dapat mengubah suku bunga yang sesuai.

 Baca juga: Fungsi Bank Sentral dan Contohnya

 

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com