KOMPAS.com - Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang berhubungan dengan pengendalian uang. Tujuan diterapkannya kebijakan moneter adalah untuk menstabilkan kondisi ekonomi, khususnya berkaitan dengan jumlah uang yang beredar.
Lembaga yang berhak menentukan dan menetapkan kebijakan moneter di Indonesia adalah Bank Indonesia selaku bank sentral. Dalam menerapkan kebijakan moneter, Bank Indonesia menggunakan beberapa instrumen.
Dalam buku Instrumen-Instrumen Pengendalian Moneter (2002) karya Ascarya, dijelaskan bahwa ada dua jenis intrumen kebijakan moneter, yaitu instrumen langsung dan tidak langsung.
Instrumen langsung adalah instrumen kebijakan moneter yang dapat secara langsung memengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Instrumen langsung terdiri dari beberapa kebijakan, yaitu:
Penetapan suku bunga merupakan instrumen kebijakan langsung berupa penetapan tingkat suku bunga, baik untuk pinjaman maupun simpanan di dalam sistem perbankan.
Baca juga: Kebijakan Moneter: Definisi dan Tujuannya
Rancangan penetapan suku bunga bisa berupa suku bunga tetap atau kisaran antara suku bunga pinjaman dan simpanan. Keefektifan kebijakan terletak pada kredibilitas sistem penegakan dan pengawasannya.
Pagu kredit merupakan instrumen kebijakan langsung berupa penetapan jumlah kredit yang bisa disalurkan oleh perbankan.
Alasan kenapa kredit diatur jumlahnya karena bank sentral ingin mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan secara langsung memengaruhi jumlah kredit domestik yang dapat disalurkan oleh perbankan.
Pagu kredit untuk suatu bank biasanya ditetapkan berdasarkan kuota. Sedangkan kuota setiap bank dapat didasarkan pada modal, simpanan, dan pinjamannya.
Rasio likuiditas merupakan instrumen kebijakan langsung yang digunakan bank sentral dengan mewajibkan bank-bank untuk memelihara surat-surat berharga atau mata uang tertentu dengan presentase tertentu pula.
Baca juga: Cadangan Devisa: Definisi, Bentuk, dan Sumbernya
Kebijakan ini berfungsi untuk menggalang dana yang dibutuhkan untuk pembiayaan anggaran pemerintah melalui penjualan surat-surat utang pemerintah kepada perbankan.
Instrumen tidak langsung adalah instrumen kebijakan moneter yang secara tidak langsung bisa memengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Instrumen tidak langsung terdiri dari beberapa kebijakan, yaitu:
Cadangan wajib minimum merupakan jumlah alat likuid minimum yang wajib dipelihara oleh bank. Ada dua jenis cadangan wajib minimum, yaitu cadangan primer dan cadangan sekunder.
Cadangan primer adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral yang mewajibkan bank-bank untuk memelihara sejumlah alat likuid sebesar presentase tertentu dari kewajiban lancarnya.
Kebijakan cadangan primer ini secara tidak langsung akan memengaruhi kemampuan bank dalam memberikan kredit dan memengaruhi tingkat suku bunga.