Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Istilah Kejahatan Siber Untuk Mendapatkan Identitas

Kompas.com - 22/01/2024, 23:08 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Kejahatan siber dilakukan oleh individu yang memiliki pengetahuan tentang teknologi dan informasi.

Jika dilihat dari sisi sebab akibat yang ditimbulkan, kejahatan ini bersifat lintas batas dan tidak dibatasi ruang dan waktu sehingga sulit untuk dideteksi secara konvensional.

Dilansir dari buku Kejahatan Siber Ancaman dan Permasalahannya (2023) oleh Beridiansyah, meningkatnya kejahatan siber yang mengancam keberlangsungan masyarakat.

Salah satu tindak kejahatan siber adalah upaya pengelabuan untuk mendapatkan identitas.

Baca juga: Cyber Crime: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Dikutip dari buku Audit Internal di Masa Krisis (2023) oleh Sandra Willia Gusman, tindak kejahatan siber dengan upaya pengelabuan untuk mendapatkan identitas disebut phising.

Phising berasal dari kata fishing (memancing). Karena bertujuan memancing orang untuk memberikan informasi pribadi secara sukarela tanpa disadari.

Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi, seperti nama, usia, alamat, data akun (username dan password), atau data finansial (informasi kartu kredit, rekening).

Pelaku phising biasanya menghubungi target melalui website atau email palsu, telepon, atau pesan teks yang tampak meyakinkan dengan menampakkan diri sebagai pihak atau institusi yang berwenang.

Beberapa jenis phising yang sering dilakukan, yakni:

  • Email phising, menggunakan media email, dikirimkan secara masif dan acak
  • Whaling, menarget individu yang memiliki kewenangan tinggi dalam organisasi
  • Spear phising, email kepada target tertentu
  • Web phising, menggunakan website palsu

Baca juga: 7 Jenis Kejahatan Dunia Maya atau Cyber Crime

Adapun data korban phising biasanya dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber dengan cara:

  • Menjual informasi yang didapatkan ke pihak ketiga yang membutuhkan data calon konsumen, misalnya kegiatan marketing online
  • Menjalankan aksi penipuan, misalnya dengan menyatakan seseorang memenangkan undian tertentu yang pada akhirnya meminta orang tersebut mengirimkan sejumlah uang
  • Menggunakan data yang dimiliki untuk membobol akun korban
  • Melakukan pinjaman online yang mengatasnamakan korban dengan menggunakan data diri korban, kemudian korban akan ditagih pelunasan atas pinjaman tersebut

Banyak kerugian yang diderita oleh organisasi akibat kejahatan siber, antara lain menurunnya reputasi organisasi, kehilangan data penting, kerusakan software dan sistem komputer, juga kerugian finansial.

Baca juga: 10 Bentuk Cyber Crime

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com