KOMPAS.com – Ada berbagai istilah dalam menulis notasi musik, salah satunya adalah garis paranada. Apa yang dimaksud dengan garis paranada? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, garis paranada adalah lima garis horizontal paralel yang menunjukkan nada dalam notasi musik.
Garis paranda terbentuk dari empat ruang yang dibatasi dengan lima garis horizontal. Pada garis paranada not-not musik akan digambar atau ditempatkan.
Baca juga: Notasi Musik: Pengertian dan Jenisnya
Garis paling bawah adalah baris pertama dan seterusnya hingga garis paling atas yang merupakan baris kelima.
Not-not musik akan ditempatkan pada baris tertentu garis paranada.
Dilansir dari Hello Music Theory, makin tinggi nadanya makin makin tinggi not tersebut pada garis paranada.
Sebaliknya makin rendah nadanya, maka makin rendah posisi not tersebut pada garis paranada.
Baca juga: Nada: Pengertian, Jenis, dan Sifatnya
Dilansir dari Lumen Learning, garis paranada dianalogikan sebagai grafik matematis nada terhadap waktu.
Di mana nada-nada di sebelah kiri dimainkan lebih dahulu daripada nada-nada di sebelah kanan.
Dalam garis paranda, not musik dapat ditulis di bawah atau tepat di bagian tengah garis.
Baca juga: 4 Unsur Bunyi Suprasegmental: Intonasi, Nada, Tekanan, dan Jeda
Jika not dituliskan di bawah garis, maka batangnya harus mengarah ke atas. Sebaliknya, jika not dituliskan di bawah garis maka batangnya harus mengarah ke bawah.
Namun, pada nada-nada yang memancar kita dapat mempertimbangkan arah batangnya berdasarkan tinggi rendah juga naik turunnya nada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.