KOMPAS.com - Bunyi yang beraturan dan memiliki frekuensi tunggal tertentu dinamakan nada.
Dikutip dari buku Nada dan Irama (2020) oleh M. Noor Sai, setiap nada memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensi atau jarak. Nada diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda.
Seorang penyanyi profesional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah hingga tinggi sesuai kemampuannya.
Sebelum menyanyikan sebuah lagu, alangkah baiknya seorang penyanyi mengetahui nada dasarnya dahulu.
Jenis-jenis tangga nada terbagi menjadi tiga, yakni:
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, pentatonic scale atau tangga nada pentatonis merupakan tangga nada lima nada. Tangga nada ini memiliki jenis lima nada yang berbeda.
Tangga nada pentatonis dianggap mewakili tahapan awal perkembangan musik. Karena hampir bisa ditemukan di sebagian musik dunia.
Baca juga: Contoh Lagu Nasional dengan Tangga Nada Mayor dan Minor
Tangga nada pentatonis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Memiliki karakteristik musik yang bersifat menenangkan dan hormat. Tangga nada pelog hanya memiliki lima nada primer, yakni do, mi, fa, sol, si.
Memiliki karakteristik musik yang bersifat menyenangkan dan lincah. Tangga nada slendro memiliki lima nada primer, yakni do, re, mi, sol, la.
Diatonic scale atau tangga nada diatonik adalah tangga nada yang memiliki tujuh nada.
Tangga nada diatonis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Tangga nada ini memiliki tujuh not dan jarak intervalnya adalah 1-1-1/2-1-1-1-1/2.
Tangga nada ini memiliki delapan not dan jarak intervalnya adalah 1-1/2-1-1-1/2-1-1.
Baca juga: Contoh Lagu dengan Tangga Nada Pentatonis Pelog dan Slendro
Tangga nada kromatis memiliki 12 nada yang tersusun dengan interval setengah nada setiap notnya.