Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bumi Bawah Laut, Faktor Utama Penyebab Tsunami

Kompas.com - 19/12/2023, 18:00 WIB
Rahma Atillah,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai salah satu dari beberapa negara yang terletak di kawasan Zona Seismic Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu negara yang paling aktif aktivitas seismic-nya.

Berada di kawasan tersebut memberi ancaman, di mana memungkinkan seringnya terjad gempa di wilayah Indonesia, baik gempa di daratan maupun di lautan.

Gempa bawah laut yang mengurangi massa besar air laut dalam satu hentakan kuat akan menyebabkan bencana alam lain yaitu tsunami.

Baca juga: Peristiwa Alam yang Termasuk Bencana Alam

Apa itu Tsunami?

Sebenarnya, tsunami merupakan sejenis gelombang lautan, namun bukan disebabkan oleh aktivitas pasang surut maupun angin.

Tsunami adalah serangkaian gelombang yang umumnya diakibatkan oleh perubahan vertikal dasar laut karena gempa di bawah atau dekat dasar laut.

Gempa yang terjadi di bawah laut mengakibatkan perpindahan air laut secara mendadak, sehingga gelombang tsunami akan keluar dari sumbernya, dan bergerak ke segala arah.

Gelombang tsunami merambat dengan sangat panjang dan mampu menyeberangi lautan menuju daratan tanpa kehilangan energinya.

Secara garis besar, penyebab utama munculnya tsunami adalah gempa bawah laut. Gempa bawah laut menyebabkan terjadinya pergeseran vertikal secara mendadak di dasar laut sehingga memicu timbulnya gelombang tsunami.

Baca juga: 6 Faktor Kerentanan Bencana Alam di Indonesia

Bagaimana gempa bawah laut menjadi penyebab tsunami?

Selain itu, posisi Indonesia yang dikelilingi oleh area pertemuan lempeng tektonik sehingga menyebabkan gempa kerap terjadi pada area pertemuan kedua lempeng tersebut.

Indonesia memiliki tiga kawasan lempeng yang rawan mengakibatkan tsunami, di antaranya:

  1. Lempeng Indo-Australia yang bertemu dengan lempeng Eurasia
  2. Lempeng Indo-Australia yang bertemu dengan lempeng Pasifik
  3. Lempeng Pasifik bertemu dengan lempeng Filipina

Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia

Saat lempeng lautan bertemu dengan lempeng daratan, lempeng lautan akan terdorong ke bawah lempeng daratan. Area pertemuan kedua lempeng tersebut disebut dengan zona subduksi.

Ketika lempeng tersebut tiba-tiba bergerak di daerah yang biasanya stabil, maka pada saat itu sebuah gempa akan terjadi.

Gempa pada zona subduksi terjadi ketika ujung dari lapisan yang berada di atas patah dan bergerak ke atas.

Sehingga, mengangkat dasar lautan dan air di atasnya. Perpindahan volume air laut yang begitu besar secara mendadak memicu timbulnya tsunami.

Sebagian besar dari gelombang tsunami akan bergerak menuju daratan, dan akan bertambah tinggi ketika mendekati daerah pantai.

Baca juga: Dampak Bencana Alam terhadap Kehidupan Manusia

Kriteria gempa bawah laut penyebab tsunami

Sebenarnya, tidak semua gempa bawah laut menyebabkan tsunami, namun sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bawah laut.

Adapun, karakteristik gempa bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami antara lain:

  • Gempa terjadi di bawah laut atau di dekat dasar laut
  • Kedalaman atau episentrum gempa dari gempa bawah laut kurang dari 100 km
  • Gempa bawah laut memiliki kekuatan sebesar 7 Skala Richter (SR) atau bahkan lebih
  • Pergerakan lempeng tektonik terjadi secara vertikal, yang mengakibatkan dasar laut naik dan mengangkat air di atasnya.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik

Referensi:

  • Arief Mustofa Nur. 2010. Gempa Bumi, Tsunami, dan Mitigasinya. Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung – LIPI, Vol. 7, No. 1.
  • Dedi Hermon. 2015. Geografi Bencana Alam. Jakarta: Rajawali Pers.
  • (Sumber: Kompas.com/Nadia Faradiba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com