Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami: Penyebab, Daerah Rentan, dan Langkah Penyelamatan Diri

Kompas.com - 09/09/2022, 14:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comTsunami adalah serapan dari bahasa Jepang, berarti gelombang pelabuhan. Tsunami sering kali terjadi akibat gempa bumi.

Menurut Siti Dahlia dan Wira Fazri Rosyidin dalam Modul Pembelajaran Geografi Kebencanaan (2021), tsunami adalah gelombang transien (berlangsung sangat cepat dan singkat) yang terjadi karena aktivitas tektonik atau letusan gunung api dasar laut.

Tingkat kedalaman laut sangat memengaruhi besarnya gelombang tsunami. Karena kecepatan gelombang tsunami cenderung menurun seiring berkurangnya kedalaman laut.

Penyebab tsunami

Berdasarkan proses terjadinya, ada empat penyebab terjadinya tsunami:

  • Kecepatan gelombang laut

Kecepatan gelombang tsunami tergantung kedalaman laut. Misalnya, laut dengan kedalaman tujuh ribu meter, kecepatannya bisa mencapai 942,9 kilometer/jam.

Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat jet. Namun, tinggi gelombang saat di tengah laut biasanya tidak lebih dari 60 sentimeter. Sehingga, kapal yang sedang berlayar di atasnya jarang merasakan tsunami.

  • Letusan gunung berapi

Proses terjadinya tsunami di Indonesia ada yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.

Baca juga: 4 Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami

Letusan Gunung Krakatau pada 1883, menimbulkan gelombang tsunami setinggi 12 lantai gedung, di daerah Lampung dan Banten. Akibatnya, lima ribu kapal hancur, pulau kecil tenggelam, dan hampir 36.000 orang tewas.

  • Tanah longsor

Penyebab tsunami lainnya adalah longsor bawah laut. Disebabkan oleh pergerakan besar pada kerak Bumi yang sering terjadi di perbatasan antarlempeng tektonik.

Sederhananya, longsor ini terjadi karena adanya tabrakan antara lempeng samudra dengan benua. Tsunami yang terjadi karena longsoran bawah laut disebut tsunamic submarine.

Misalnya, longsoran es dan batuan jatuh ke Teluk Lituya di Alaska pada 1958 yang menyebabkan tsunami.

Tinggi gelombang saat itu sekitar 350 sampai 500 meter, dan melanda lereng gunung, pepohonan, dan semak belukar. Tsunami tersebut menewaskan dua orang pemancing ikan.

  • Gempa bumi

Merupakan salah satu penyebab utama terjadinya tsunami. Gempa merupakan pergerakan lempeng yang memungkinkan terjadinya gesekan atau tumbukan antarlempeng.

Gesekan atau tumbukan tersebut membuat salah satu lempeng mengalami kenaikan dan lainnya penunjaman.

Baca juga: Syarat Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com