Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Kompas.com - 18/04/2024, 14:00 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, penggunaan internet untuk berselancar informasi sangat masif, termasuk dalam bermedia sosial.

Salah satu hal negatif yang ada di media sosial adalah hoaks atau berita bohong.

Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber.

Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Dilansir dari buku Book Series Jurnalisme Kontemporer: Etika dan Bisnis dalam Jurnalisme (2021) oleh Febri Nurrahmi dan teman-teman, hoaks juga isa didefinisikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasikan kebenarannya.

Baca juga: Literasi Digital: Pengertian, Prinsip, Manfaat, Tantangan dan Contoh

Lalu, bagaimana cara mengantisipasi berita hoaks?

Dikutip dari buku Awas hoax! (2018) oleh Sahrul Mauludi, selain pendekatan represif juga perlu dilakukan pendekatan preventif atau pencegahan melalui literasi digital untuk mencegah meluasnya hoaks.

Dalam hal ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga semua pemangku kebijakan, lembaga pendidikan ataupun lembaga nonpemerintah yang berkepentingan dalam hal ini.

Upaya memerangi hoaks disebut hampir serupa dengan upaya mengatasi problem buta huruf.

Upaya itu pastilah melibatkan kerja yang tidak sekali jadi dalam mengatasi ketidaktahuan dan ketidakpedulian.

Baca juga: Definisi Literasi Digital Para Ahli, Manfaat, dan Tantangannya

Cara untuk mengantisipasi atau mencegah meluasnya hoaks, yakni:

  1. Selalu cross check informasi yang didapatkan di media sosial atau internet, apakah fakta atau bukan
  2. Pemerintah segera menutup atau memblokir sumber-sumber penyebaran berita bohong atau hoaks
  3. Mengadili para penyebar hoaks
  4. Tingkatkan literasi agar tidak mudah terpancing oleh berita bohong
  5. Memahami ciri-ciri berita bohong
  6. Tidak ikut menyebarkan berita bohong

Seperti kita ketahui, UU ITE saja tidak cukup untuk menangkal hoaks jika tidak dibarengi dengan literasi.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi digital bagi masyarakat dengan memeriksa terlebih dulu kebenaran suatu berita.

Itulah penjelasan mengenai pengertian dan upaya dalam mengantisipasi berita bohong atau hoaks.

Baca juga: 16 Contoh Literasi Digital, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com