KOMPAS.com - Pada 6 Februari 2023, Turkiye dan Suriah digoncang gempa berkekuatan Magnitudo 7,8.
Diperkirakan lebih dari tiga ribu orang meninggal dunia, dan puluhan ribu warga mengalami luka berat serta ringan.
Peristiwa gempa bumi merupakan fenomena sekaligus bencana alam yang tidak bisa diprediksi kapan dan di mana akan datang.
Gempa bumi adalah getaran di permukaan Bumi yang diakibatkan oleh pelepasan energi secara tiba-tiba.
Menurut Rani Sitri Fitriani, dkk dalam buku Ensiklopedia Bencana: Gempa Bumi (2017), gempa bumi terjadi saat batuan di kerak Bumi mengalami tekanan yang sangat hebat.
Tekanan itu berasal dari pergerakan lempeng yang merupakan landasan benua. Hampir semua gempa bumi disebabkan oleh pergeseran lempeng.
Baca juga: Mengenal Seismograf, Alat Pengukur Gempa Bumi
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pergeseran lempeng akan memberi efek getaran di permukaan Bumi.
Selain itu, pergerakan lempeng juga mampu mematahkan lempeng atau mengembalikan bentuknya seperti yang semula.
Dalam proses tersebut, batuan di lempeng Bumi bisa mengeras atau menegang. Akibatnya energi potensial yang dihasilkan terus bertambah.
Saat lempeng bergerak atau patah, energi tersebut akan dilepaskan. Energi ini menimbulkan getaran yang merambat lewat material Bumi lainnya.
Kian besar energi yang dilepaskan, getarannya pun akan makin terasa.
Jika disimpulkan, berikut rincian bagaimana gempa bumi bisa terjadi:
Baca juga: 5 Faktor Penyebab Gempa Bumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.