Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Mekanisme Umpan Balik Positif

Kompas.com - 26/10/2023, 20:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comUmpan balik positif adalah mekanisme homeostatis tubuh yang mendukung perubahan tubuh. Apa saja contoh mekanisme umpan balik positif? Contoh mekanisme umpan balik positif adalah:

Baca juga: Homeostatis: Pengertian dan Prosesnya

Persalinan

Contoh mekanisme umpan balik positifadalah persalinan. Ketika persalinan terjadi, kepala bayi akan menekan leher rahim.

Hal tersebut merangsang pelepasan oksitosin yang mendorong kontraksi rahim.

Dilansir dari Biology Dictonary, makin dekat bayi ke leher rahim maka makin banyak oksitosin yang diproduksi.

Sehingga, bukaan leher rahim terus bertambah dan persalinan dapat terjadi.

Baca juga: Perkembangan Janin Saat Kehamilan

Produksi asi pada ibu menyusui

Contoh mekanisme umpan balik positif selanjutnya adalah produksi ASI pada ibu menyusui.

Produksi ASI didorong oleh hormon prolaktin. Dilansir dari Biology LibreTexts, saat bayi menyusu, isapannya merangsang pelepasan hormon prolaktin lebih banyak.

Hormon prolaktin yang lebih banyak menyebabkan produksi asi yang lebih banyak juga. Sehingga, kebutuhan ASI anak terpenuhi.

Siklus menstruasi

Contoh mekanisme umpan balik positif selanjutnya adalah siklus menstruasi. Siklus menstruasi dimulai ketika hormon estrogen dilepaskan.

Baca juga: Pengertian Menstruasi dan Macam-macam Siklus Menstruasi

Dilansir dari Biology Online, pelepasan estrogen mengakibatkan hipotalamus melepaskan hormon gonadotropin dan kelenjar pituari melepaskan hormon luteinizing.

Pelepasan luteinizing juga turut mendorong pelepasan lebih banyak estrogen, sehingga merangsang hormon perangsang folikel dan menyebabkan ovulasi.

Pembekuan darah

Contoh mekanisme umpan balik positif selanjutnya adalah pembekuan darah.

Ketika tubuh terluka, trombosit darah akan aktif. Hal tersebut mengaktifakn berbagai jenis protein yang terlibat dalam pembekuan darah.

Di mana peningkatan tersebut menyebabkan tersumbatnya luka, sehingga pendarahan dapat terhenti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com