Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Penguin Dapat Hidup di Daerah Kutub?

Kompas.com - 26/10/2023, 18:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com Penguin hidup di kutub selatan yang dingin sepanjang tahun. Tahukah kamu bagaimana penguin dapat hidup di daerah kutub yang suhunya dapat mencapai -40°C?

Penguin dapat hidup di daerah kutub karena:

  • Bulu yang mengioslasi panas
  • Lapisan lemak yang tebal
  • Menyerap sedikit panas dari udara luar
  • Mengurangi kontak dengan es
  • Berkumpul
  • Bulu punggung berwarna gelap

Baca juga: Mengapa di Kutub Utara Tidak Ada Penguin?

Bulu yang mengioslasi panas

Penguin dapat hidup di daerah kutub yang dingin karena memiliki bulu yang dapat mengisolasi panas.

Bulu penguin panjang, padat, dan tumpang tindih, membuatnya tidak dapat ditembus angin atau air. Bulu penguin juga memerangkap banyak udara.

Dilansir dari Cool Antartica, lapisan udara yang terperangkap menyediakan sekitar 80 hingga 84 persen isolasi panas bagi penguin.

Lapisan lemak yang tebal

Penguin memiliki lapisan lemak yang tebal. Sekitar 30 persen massa tubuh penguin adalah lemak.

Lapisan lemak membantu penguin tetap hangat dengan memberikan isolasi termal dan juga menghasilkan panas.

Baca juga: Alasan Tubuh Penguin Berwarna Hitam Putih

Menyerap sedikit panas dari udara luar

Penguin memiliki bulu bagian luar yang lebih dingin daripada udara di sekitarnya.

Dilansir dari Smithsonian Magazine, hal tersebut menyebabkan ketika udara dingin berputar di sekitar tubuh penguin, maka panas yang ada di udara akan berpindah secara konveksi ke bulu mereka.

Dengan begitu, penguin menyerap sedikit panas dari udara luar dan menambah kehangatan bagi tubuhnya.

Mengurangi kontak dengan es

Cara penguin dapat hidup di kutub yang dingin selanjutnya adalah dengan mengurangi kotak tubuhnya dengan es.

Dilansir dari Science Sparks, penguin berdiri dan bergoyang ke belang untuk mengurangi kontak dengan salju.

Baca juga: Mengapa Kutub Selatan Lebih Dingin Dibanding Kutub Utara?

Berkumpul

Penguin melakukan adaptasi perilaku berupa kerap berkumpul dengan satu sama lain. penguin berkumpul untuk menghemat panas tubuh yang hilang di udara kutub yang dingin.

Dengan berkumpul, tubuh mereka menjadi lebih hangat. perkumpulan penguin bahkan dapat mencapai angka 6.000 ekor.

Bulu punggung berwarna gelap

Penguin memiliki bulu punggung yang berwarna gelap. Seperti yang kita ketahui, warna gelap menyerap lebih banyak panas.

Sehingga, bulu punggung penguin membantunya menyerap lebih banyak panas ketika berenang di laut kutub yang sangat dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com