Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Metode Delimitasi dalam Pewilayahan

Kompas.com - 12/10/2023, 03:00 WIB
Rahma Atillah,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.

Sedangkan pewilayahan adalah usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi dalam lingkup tertentu dan untuk tujuan tertentu. 

Pewilayahan berguna untuk mengetahui variasi karakter dalam suatu wilayah tertentu. Di Indonesia sendiri pewilayahan erat kaitannya dengan pemerataan pembangunan.

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pewilayahan adalah delimitasi.

Baca juga: Konsep Wilayah dan Pewilayahan: Definisi serta Pembagiannya

Pengertian metode delimitasi

Delimitasi pertama kali dikemukakan oleh McMohan pada tahun 1896, yang memiliki definisi sebagai batas suatu negara yang dilakukan dengan narasi yang dituliskan di atas kertas atau di gambarkan didalam sebuah peta.

Delimitasi adalah proses penentuan garis batas dalam perbatasan negara, atau cara-cara penentuan batas terluar suatu wilayah untuk tujuan tertentu.

Faktor penting dalam delimitasi batas antar negara adalah pendefinisian yang jelas mengenai sifat ‘garis lurus’ yang digunakan untuk mengabungkan titik-titik yang berdekatan

Delimitasi sendiri merupakan suatu akibat dari perjanjian yang didasarkan pada prinsip kesamarataan dan mempertimbangkan seluruh aspek yang sesuai.

Baca juga: 3 Bentuk Batas Wilayah Daratan

Jenis delimitasi

Delimitasi dalam generalisasi wilayah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu delimitasi kualitatif dan delimitasi kuantitatif. Berikut penjelasannya: 

Delimitasi kualitatif

Delimitasi kualitatif adalah cara penentuan batas terluar suatu wilayah berdasarkan kenampakan-kenampakan yang dominan pada suatu tempat.

Dalam konsep ini, yang ditekankan bukan batas wilayah, melainkan inti dari wilayah tersebut. Umumnya, untuk daerah yang sempit dapat digunakan foto udara, sedangkan daerah yang luas dapat digunakan citra satelit.

Cara ini banyak dikerjakan dalam interpretasi foto udara, adapun delimitasi kenampakan yang dijalankan berdasarkan rona, tekstur, dan pola yang ada dalam foto udara yang bersangkutan.

Baca juga: Proses Terbentuknya Wilayah Fungsional

Delimitasi kuantitatif

Delimitasi kuantitatif adalah cara penentuan batas wilayah berdasarkan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif.

Ukuran tersebut diambil dari data yang terkumpul kemudian digambarkan ke dalam peta sehingga memberikan gambaran persebaran data tersebut secara keruangan.

Data yang digunakan sebagai dasar untuk generalisasi diambilkan dari berbagai bidang. Data yang terkumpul tersebut kemudian dituangkan ke dalam peta, dan akhirnya akan memberikan gambaran penyebaran data tersebut dalam hubungannya dengan ruang.

Baca juga: Cara Menghitung Skala Peta

 

Referensi:

  • Ernan Rustiadi. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  • Johan Effendi. 2022. Pengantar Geografi Regional Dunia. Purbalingga: Eureka Media Aksara.
  • Moh. Awaluddin dan Amarrohman F.J. 2020. Survey Batas Wilayah. Semarang: Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com