Perbedaan Wilayah dan Perwilayahan

KOMPAS.com - Wilayah dan perwilayahan sering digunakan dalam kajian ilmu geografi, terutama untuk mengidentifikasi satu atau beberapa wilayah.

Misalnya konsep wilayah digunakan untuk mempelajari wilayah kehutanan. Sementara konsep perwilayahan lazim dipakai untuk menggolongkan beberapa wilayah tertentu.

Meski terdengar serupa, namun kedua konsep ini memiliki makna yang berbeda.
Apakah perbedaan antara wilayah dan perwilayahan?

Perbedaan antara wilayah dan perwilayahan

Perbedaan wilayah dan perwilayahan yang paling menonjol terletak pada definisi atau pengertiannya.

Dikutip dari buku Penataan Ruang (2019) karya Santun R. P. Sitorus, dalam geografi, wilayah adalah kesatuan alam bersifat homogen yang di dalamnya terdapat masyarakat dengan kesamaan budaya dan ciri khas.

Bisa pula diartikan sebagai area geografis yang memiliki ciri tertentu dan merupakan media bagi segala sesuatu untuk berinteraksi.

Baca juga: Batas Wilayah Indonesia secara Geografis dan Astronomis

Sementara itu, menurut Dedi Hermon dalam buku Geografi Bencana Alam (2015), perwilayahan disebut pula regionalisasi.

Perwilayahan adalah pembagian beberapa wilayah di permukaan Bumi atas dasar tujuan tertentu.

Regionalisasi harus memperhatikan aspek fisik dan sosial wilayah tersebut. Aspek fisik misalnya iklim dan sumber daya alam. Sementara aspek sosial mencakup penduduk serta budaya.

Selain itu, perbedaan wilayah dan perwilayahan adalah pembentukannya.

Suatu wilayah terbentuk karena memiliki kesamaan kenampakan, ciri khas, karakteristik sosial maupun budaya.

Sedangkan perwilayahan dibentuk berdasarkan penggabungan atau penggolongan beberapa wilayah yang memang memenuhi kualitas serta kuantitas tertentu.

Baca juga: Teori Konsepsi Wilayah Udara

Tujuan utama perwilayahan, antara lain perataan pembangunan di seluruh wilayah, serta memudahkan koordinasi program pembangunan pada tiap wilayah.

Jika disimpulkan, perbedaan antara wilayah dan perwilayahan mencakup pengertian serta pembentukannya.