KOMPAS.com – Stilistika merupakan kajian bahasa terkait penuturan, ragam, maupun penggunaan serta fungsi estetika aspek bahasa dalam teks.
Aspek bahasa dalam kajian stilistika ini, meliputi bunyi, diksi, struktur, bahasa figuratif, koherensi, permainan struktur, dan lain-lain.
Kajian stilistika berupa penggunaan gaya, tidak dapat terlepas dari konteks, seperti pragmatik, kultur, studi gender, dan sebagainya.
Karena hal tersebut membuat stilistika memiliki dua kelompok berbeda, yakni stilistika tekstualitas dan stilistika kontekstualitas.
Apa itu kajian stilistika tekstualitas?
Stilistika tekstualitas merupakan kajian yang hanya berfokus pada satu teks, dan tidak mengaitkannya dengan teks lain.
Baca juga: Stilistika: Pengertian dan Manfaatnya
Karena sifatnya yang otonom, stilistika tekstualitas memandang teks yang dikaji sudah mencukupi, kompleks, dan unik.
Kajian stilistika tekstualitas meliputi berbagai unsur gaya bahasa yang menghadirkan teks sesuai stile yang bersangkutan.
Apa yang menyebabkan bahasa sastra berbeda dengan bahasa non-sastra?
Bahasa sastra berbeda dengan bahasa non-sastra, karena kajiannya berfokus pada bentuk bahasa yang dipakai.
Kajian tekstualitas gaya bahasa mencakup:
Baca juga: Antropologi Sastra: Hubungan, Ciri-ciri, dan Fokus Penelitiannya
Hal lain yang menyebabkan perbedaan tersebut, yakni penggunaan bentuk yang khas dan berbeda jika dibandingkan dengan bahasa umum.
Apa itu kajian stilistika kontekstualitas?
Kajian kontekstualitas mempelajari kekhasan penggunaan bahasa dan mengaitkannya dengan teori lain dalam linguistik dan sastra, seperti pragmatik, sosiolinguistik, kultur, dan lain-lain.
Kajian bahasa tidak bisa lepas dari faktor konteks. Berikut tiga hal yang memengaruhi bentuk bahasa berdasarkan konteksnya:
Baca juga: 3 Macam Metode Pembelajaran Bahasa