Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Kompas.com - 23/11/2022, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil yang menolak pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mereka ingin merdeka dan melepaskan diri dari wilayah Indonesia, karena menganggap Maluku kuat secara ekonomi, politik, dan geografis untuk berdiri sendiri.

Penyebab Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Kolonel AE Kawilarang sedang mengatur strategi bersama pasukan TNI setelah mendarat di MalukuArsip Nasional Republik Indonesia Kolonel AE Kawilarang sedang mengatur strategi bersama pasukan TNI setelah mendarat di Maluku

 

Penyebab utama munculnya Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) adalah pemerataan jatah pembangunan daerah yang dirasakan sangat kecil, dan tidak sebanding dengan Jawa.

Pemberontakan ini kemudian dapat diatasi melalui ekspedisi militer yang dipimpin Kolonel A.E. Kawilarang, Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur.

Sebelum RMS diproklamasikan, propaganda untuk memisahkan wilayah Maluku dari Indonesia, telah dilakukan oleh Gubernur Sembilan Serangkai.

Hal utama yang melatarbelakangi pemberontakan ini ialah keinginan untuk mempertahankan NIT (Negara Indonesia Timur) sebagai negara federasi.

Baca juga: Pemberontakan PETA di Blitar

Terbentuknya Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemimpin pemberontakan RMS, Christiaan Robbert Steven SoumokilWikipedia Pemimpin pemberontakan RMS, Christiaan Robbert Steven Soumokil

Adapun tujuan utama Christian Robert Steven Soumokil adalah memisahkan Maluku Selatan (Ambon, Buru, dan Seram) dari NKRI.

Ia melancarkan berbagai propaganda untuk menambah pengikut, termasuk beberapa daerah di Maluku Tengah.

Menjelang proklamasi RMS, Soumokil berhasil mengumpulkan pasukan dari masyarakat yang di wilayah Maluku Tengah.

Ancaman juga berlaku bagi penduduk yang mendukung NKRI. Mereka akan dimasukkan ke penjara karena dukungannya tersebut.

Pada 25 April 1950, proklamasi RMS didengungkan, dan beberapa jajaran pemerintahan seperti presiden dan para menteri telah dipilih.

Susunan pemerintahan RMS meliputi:

  • J.H. Manuhutu sebagai Presiden
  • Albert Wairisal sebagai Perdana Menteri
  • Menterinya:
    • Christian Robert Steven Soumokil
    • D.J. Gasperz
    • J. Toule
    • S.J.H. Norimarna
    • J.B. Pattiradjawane
    • P.W. Lokollo
    • H.F. Pieter
    • A. Nanlohy
    • Manusama
    • Z. Pesuwarissa.

Baca juga: Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com