Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Kompas.com - 23/11/2022, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Kemudian pada 27 April 1950, Dr. J. P. Nikijuluw ditunjuk sebagai Wakil Presiden RMS untuk daerah luar negeri, dan berkedudukan di Den Haag, Belanda.

Posisi presiden pada akhirnya diduduki oleh Soumokil pada 3 Mei 1950, dan pada 9 Mei dibentuklah Angkatan Perang RMS (APRMS) dengan Sersan Mayor KNIL D.J Samson sebagai panglima tertinggi.

Penumpasan Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Menanggapi hal ini, Pemerintah mengutus Dr. J. Leimena untuk menyampaikan permintaan berdamai kepada RMS, agar tetap bergabung dengan NKRI.

Namun, hal tersebut ditolak sehingga membuat NKRI terpaksa mengerahkan kekuatan militer. Pertempuran antarkedua belah pihak pun pecah.

Pasukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) mampu menekan pasukan RMS dengan menduduki Ambon pada November 1950.

Sayangnya, ketika hendak merebut Benteng Nieuw Victoria dari tangan RMS, Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur.

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Perjuangan pasukan ini masih berlanjut di Pulau Seram sampai 1962.

Akhirnya pada 12 Desember 1963, Soumokil ditangkap dan dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta, untuk dijatuhi hukuman mati.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com