KOMPAS.com – Hewan beradaptasi dengan mengembangkan berbagai macam perilaku, salah satunya adalah perilaku nokturnal. Apa yang dimaksud dengan nokturnal dan hewan apa saja yang merupkan nokturnal? Berikut adalah penjelasannya!
Dilansir dari Biology Online, hewan nokturnal adalah hewan yang aktif pada malam hari dan tidak aktif pada siang hari.
Perilaku nokturnal timbul sebagai respons akibat faktor luar seperti suhu, keefektifan perburuan makanan, keadaan predasi atau ancaman dari hewan lain, juga faktor lingkungan lainnya.
Hewan mengembangkan perilaku nokturnal karena keadaan malam hari yang gelap lebih menguntungkan dan memberikan kesempatan hidup yang lebih besar daripada siang hari.
Baca juga: Adaptasi Perilaku: Pengertian dan Contohnya
Sederhananya, perilaku nokturnal adalah bentuk adaptasi perilaku pada hewan untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan spesiesnya.
Dilansir dari Sciencing, hewan nokturnal memiliki kemampuan melihat dalam gelap yang baik.
Hal tersebut dikarenakan hewan nokturnal memiliki mata besar, pupil lebar, dan banyak sel reseptor cahaya atau pengumpul cahaya.
Kemampuan melihat dalam gelap membuat hewan nokturnl dapat bebas berkeliaran dalam gelap dan menyelinap untuk menangkap mangsanya.
Dilansir dari National Geographic, hewan nokturnal memiliki indra penciuman yang baik dan kerap berkomunikasi menggunakan penanda aroma.
Penciuman yang baik membantu hewan nokturnal untuk memetakan daerah dan mengenali mangsa juga predatornya dalam gelap.
Baca juga: Ciri-ciri Khusus Kelelawar
Selain kemampuan melihat dalam gelap dan penciuman yang tajam, hewan nokturnal juga memiliki reseptor sensorik khusus.
Reseptor sensorik membantu hewan nokturnal untuk bernavigasi, menemukan mangsa, dan menghindari predator.
Reseptor sensorik ini dapat berbeda-beda pada hewan nokturnal. Misalnya, kumis, rambut, jaring, lidah, mapun kemampuan ekolokasi.
Baca juga: 10 Hewan-hewan Nokturnal
Perilaku nokturnal dikembangkan oleh berbagai jenis hewan. Contoh hewan nokturnal adalah: