Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia terjadi sejak 1908 sampai 1945. Pada 1908 dijadikan sebagai awal pergerakan nasional karena banyak perjuangan yang dilakukan rakyat, masuk dalam kategori bervisi nasional.
Sebelum 1908, pergerakan yang dilakukan untuk menentang penjajah masih bersifat kedaerahan. Kemudian setelah 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional.
Pergerakan nasional adalah menunjukkan sifat yang lebih aktif dan penuh menanggung risiko dalam perjuangan.
Beberapa Pergerakan Nasional Indonesia yaitu, Budi Utomo, Serikat Dagang Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Indische Social Democratische Vereeniging, dan Partai Nasional Indonesia.
Baca juga: Alasan Sumpah Pemuda Menjadi Puncak Pergerakan Nasional
Berikut penjelasannya:
Budi Utomo didirikan di Batavia (Jakarta) pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Sutomo atas dorongan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi Budi Utomo bergerak di bidang sosial dan budaya.
Budi Utomo yang menjadi pelopor berdirinya organisasi pergerakan nasional di Indonesia bertujuan untuk mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa. Oleh karena itu, tanggal kelahiran Budi Utomo diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada tahun 1995. SDI bertujuan memperkuat persatuan para pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan para pedagang asing terutama para pedagang Tionghoa.
Pada tanggal 18 September 1912 Sarekat Dagang Islam diubah namanya menjadi Sarekat Islam (SI) dalam kongresnya di Surabaya.
Tujuan perubahan nama tersebut adalah:
Baca juga: Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional
Asas dan tujuannya yang praktis dan sifatnya yang merakyat menyebabkan organisasi Sarekat Islam dapat berkembang dengan pesat.
Adapun tokoh-tokoh pendiri Sarekat Islam adalah H.O.S. TJokroaminoto, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Dalam perkembangannya Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu: