Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapili: Pengertian dan Manfaatnya

Kompas.com - 04/05/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ketika erupsi gunung terjadi, berbagai material padat akan dikeluarkan ke permukaan Bumi. Salah satunya lapili.

Lapili termasuk bebatuan piroklastik, yakni batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari hasil erupsi gunung berapi.

Tahukah kamu apa itu lapili?

Pengertian lapili

Dilansir dari situs Magma Indonesia, lapili adalah material yang jatuh dari udara selama erupsi gunung berapi, atau material yang terbentuk dari beberapa tumbukan meteorit.

Kata lapili berasal dari bahasa Latin lapilli atau lapillus (bentuk tunggal), berarti batu kecil.

Dilihat dari ukurannya, diameter lapili berkisar 2 sampai 64 milimeter. Untuk ukuran material berdiameter lebih dari 64 milimeter, dikenal sebagai bom vulkanik saat cair, atau blok vulkanik dalam kondisi padat.

Menurut Djauhari Noor dalam buku Pengantar Geologi (2014), lapili merupakan fragmen (bagian atau pecahan sesuatu) berukuran 2 sampai 64 milimeter.

Baca juga: Erupsi Gunung Berapi di Indonesia

Dalam kondisi padat, lapili akan membentuk batuan dinamakan lapili aglomerat atau lapili breksia, tergantung bentuk fragmennya.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, lapili terdiri dari magma cair, magma padat dari letusan sebelumnya, atau bebatuan dasar sisa erupsi.

Lapili tidak bersifat akresi. Karena material padat ini dihasilkan langsung dari pendinginan batuan cair ketika bergerak di udara.

Jadi, ketika dilontarkan dari gunung berapi, kondisi lapili masih semicair atau berupa lava cair berbentuk bulat. 

Manfaat lapili

Lapili merupakan salah satu material padat hasil erupsi gunung berapi. Material ini sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan sebagai bantalan struktural.

Ada beberapa wilayah di dunia yang menggunakan lapili sebagai campuran bahan bangunan, karena dipandang cukup efektif dan kuat.

Baca juga: 4 Jenis Terbentuknya Gunung beserta Contohnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com