Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Dampak Perubahan Iklim di Benua Antartika

Kompas.com - 11/03/2022, 18:00 WIB
Balqis Tsabita Azkiya,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Benua Antartika merupakan wilayah yang sangat terasing. Benua ini tak memiliki penduduk asli, hanya wisatawan, penjelajah, dan peneliti yang sesekali mengunjunginya.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, Benua Antartika merupakan benua yang sangat dingin dan paling banyak menyimpan gunung es. Sekitar 98 persen wilayahnya ditutupi tumpukan es dan salju.

Meski terasing, nyatanya Benua Antartika hidup di bawah ancaman iklim.

Ancaman ini pun cukup mengkhawatirkan. Mulai dari es yang perlahan mencair hingga permukaan air laut yang kian naik.

Mencairnya lapisan es 

Dilansir dari BBC Knowledge, sebagian belahan dunia sedang mengalami peningkatan suhu yang tidak stabil dan sangat ekstrem. Hal ini kemudian berdampak pada kondisi es di Benua Antartika. 

Perlahan, gunung es di Antartika mulai menghilang karena peningkatan suhu. Fenomena ini diprediksi terjadi sejak 1979. 

Baca juga: Apakah di Antartika ada Tanaman?

Para peneliti mengungkap, selama empat dekade terakhir, sebanyak 252 miliar ton es di Antartika telah mencair. Bahkan, lapisan es utama Antartika yakni Es Ross diperkirakan telah mencair sebanyak 10 kali lipat. 

Meningkatnya permukaan dan suhu air laut 

Permukaan air laut di Antartika diperkirakan meningkat sebanyak 3 milimeter tiap tahunnya. 

Dikutip dari World Resource Institute, permukaan laut serta suhu Antartika makin meningkat dan panas. Peningkatan suhunya bisa mencapai 3º Celcius tiap waktu. 

Karena suhunya kian panas, hal ini menyebabkan air laut di Antartika terasa lebih hangat dibanding sebelumnya. 

Bila kondisi iklim kian buruk, dikhawatirkan akan lebih banyak lagi jumlah lapisan es dan laut di Antartika yang menghangat. 

Menipisnya lapisan ozon 

Lapisan ozon adalah lapisan yang berfungsi melindungi Bumi dari sinar ultraviolet.

Pada 1970, ilmuwan menemukan bahwa lapisan ozon Bumi telah rusak dan makin menipis. Benua Antartika disebut sebagai wilayah utama yang terdampak dari kerusakan lapisan ozon.

Baca juga: Mengapa Suhu di Antartika Sangat Dingin?

Lapisan yang rusak tersebut posisinya tepat berada di atas permukaan Kutub Utara dan Antartika. Kandungan senyawa klorofluorokarbon atau CFC menjadi penyebab utama menipisnya lapisan ozon. 

Namun, sejak adanya aturan Protokol Montreal, lapisan ozon di Bumi jadi lebih terlindungi. Salah satu poin yang dibahas dalam peraturan tersebut adalah pelarangan penggunaan klorofluorokarbon (CFC), guna melindungi lapisan ozon.

Peraturan ini secara tidak langsung telah meminimalisasi dampak kerusakan lapisan ozon di Benua Antartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com