Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prinsip-Prinsip Koperasi yang Sesuai Pancasila

Kompas.com - 09/11/2021, 16:30 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Koperasi dijalankan dengan menjadikan Pancasila sebagai landasannya. Hal ini tercantum dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

Dengan Pancasila sebagai landasannya, berarti seluruh pelaksanaan kegiatan koperasi, termasuk prinsipnya, haruslah sesuai dengan sila dalam Pancasila.

Prinsip koperasi

Menurut Muh. Saleh Malawat dalam buku Kewirausahaan Pendidikan (2019), prinsip koperasi merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan aktivitas berkoperasi.

Apabila prinsip koperasi dijalankan, maka koperasi sebagai badan usaha akan semakin maju, begitu pula dengan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat.

Baca juga: Manfaat Koperasi bagi Anggotanya

Apa sajakah prinsip koperasi?

Dikutip langsung dari Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, berikut prinsip-prinsip koperasi:

  1. keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
  2. pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
  3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi
  4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
  5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;
  6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan
  7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.

Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, berikut prinsip-prinsip koperasi:

  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
  3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
  5. Kemandirian.

Baca juga: Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi

Prinsip koperasi yang sesuai Pancasila

Pada dasarnya, prinsip koperasi terbentuk atau disusun berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama sila ke-5 Pancasila.

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” merupakan bunyi sila ke-5 Pancasila.

Apa saja prinsip-prinsip koperasi yang berkesesuaian dengan Pancasila terutama Sila ke-5 Pancasila?

Prinsip-prinsip koperasi yang berkesesuaian dengan Pancasila, terutama sila ke-5 Pancasila adalah:

  • Keanggotaannya yang bersifat sukarela dan terbuka.

Sukarela berarti atas kemauan sendiri, dan terbuka bisa diartikan tiap orang bebas bergabung dengan koperasi.

Baca juga: Jenis Koperasi: Produsen, Konsumen, Simpan Pinjam, dan Jasa

  • Pengawasan oleh anggota dilakukan secara demokratis, atau, pengelolaan dilakukan secara demokratis.

Artinya pengawasan dan pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.

  • Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

Berarti tiap anggota koperasi punya hak yang adil dan setara untuk mendapatkan sisa hasil usaha sesuai dengan besarnya jasa usaha mereka.

  • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Artinya balas jasa akan diberikan secara adil dan terbatas sesuai dengan modal yang telah diberikan anggotanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com