Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Kerucut Edgar Dale?

Kompas.com - 15/09/2021, 13:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pengajaran atau proses belajar dan mengajar adalah salah satu hal penting dalam kehidupan manusia. Sehingga memperoleh pendidikan merupakan hak dasar sebagai manusia. Dalam pengajaran ada yang dinamakan dengan kerucut Edgar Dale.

Edgar Dale dalam buku berjudul Audiovisual Methods in Teaching (1969) menganggap kerucut merupakan analogi vidual untuk menunjukkan perkembangan belajar.

Sehingga kerucut Edgar Dale adalah representasi visual tentang bagaimana manusia mendapatkan pemahaman dari jenis pengalaman (experience) yang berbeda.

Menurut Barbara Prashnig dalam buku The Power of Diversity New Ways of Learning and Teaching through Learning Styles (1998) dengan konsep keragaman dan gaya belajar yang berbeda, pengajar lebih efektif dalam menentukan strategi pembelajaran dan peserta didik bisa menjadi pelajar yang lebih percaya diri dan lebih puas dengan kemajuan belajar mereka.

Sang Joon Lee dan Thomas reeves dalam Edgar dale and the Cone Experience (2007) menyebutkan semakin ke puncak kerucut Edgar Dale dalam pengalaman langsung ke simbol verbal, tingkat abstraksi secara bertahap meningkat.

Baca juga: Contoh Debat tentang Belajar Online

Artinya, semakin ke puncang kerucut Edgar Dale maka akan semakin abstrak pengajaran dan semakin sedikit yang dipahami oleh siswa.

Kerucut Edgar Dale

Dari kerucut Edgar Dale terlihat dari tingkat keterlibatan visual seperti menonton film, video demostrasi, dan juga diagram hanya menghasilkan pemaam sebanyak 20 persen. 

Lalu dari belajar dengan cara mendengar guru, hanya didapatkan pemahaman sekitar 20 prsen dari apa yang diajarkan. Tingkat pemahaman siswa paling kecil didapat pada puncak kerucut Edgar Dale yaitu hanya 10 persen dari kegiatan membaca.

Edgar Dale dalam buku Audiovisual Methods in Teaching (1969) menyebutkan bahwa dasar kerucut yang luas menggambarkan pentingnya pengalaman langsung untuk komunikasi dan pembelajaran yang efektif.

Metode belajar keucut Edgar Dale

Hal ini digambarkan pada kerucut yang semakin bawah semakin besar. Dari metode belajar visual yang hanya menghasilkan 30 persen, jika turun ke bawah pada pengajaran dengan metode diskusi secara aktif maka akan mendapatkan pemahaman sebanyak 50 persen.

Terus turun ke bawah pada metode belajar dengan keterlibatan langsung, abstraksi yang dirasakan siswa dalam pembelajaran akan semakin kecil dan pemahaman yang didapatkan siswa akan semakin besar.

Baca juga: Manfaat Belajar Bahasa Isyarat

Misalnya dalam menyajikan presentasi, siswa akan melakukan penelitian tentang materi yang akan dipresentasikan, mempelajarinya, dan juga menyampaikannya pada orang lain. Metode presentasi memberikan pemahaman sebesar 70 persen pada siswa.

Lebih turun ke bawah lagi yaitu metode belajar dengan bermain peran, simulasi, dan pengalaman nyata seperti praktikum akan memberikan pemahaman pada siswa sebesar 90 persen.

Metode belajar di mana siswa terlibat langsung dan menggunakan banyak indera tubuhnya, memberikan mereka pengalaman yang nyata.

Di mana mereka akan mengingat apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan juga pikirkan. Dengan terlibat langsung, semua indra bekerja secara bersamaan menghasilkan pemahaman apa yang mereka pelajari dengan lebih cepat.

Sehingga dapat disimpulkan kerucut Edgar Dale memberikan gambaran visual bahwa semakin abstrak suatu pengalaman pembelajaran, maka akan semakin sedikit pemahaman yang didapatkan.

Kebalikannya, jika pengalaman pembelajaran semakin nyata, maka akan semakin besar pemahaman yang didapatkan.

Baca juga: Pentingnya Belajar Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com