Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2024, 12:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anda mungkin berpikir Angel Falls yang terletak di Venezuela merupakan air tertinggi di dunia.

Anda tidak sepenuhnya salah.

Baca juga: Misteri Air Terjun Darah Antartika Terungkap, Seperti Apa?

Angel Falls memang merupakan air terjun tertinggi di darat, dengan tinggi 979 meter dan lebar dasar 150 meter. Ketinggian itu setara dengan tiga menara Eiffel yang ditumpuk satu sama lain.

Tapi secara teknis, Angel Falls bukanlah air terjun tertinggi di dunia.

Rekor itu dipegang oleh Denmark Strait yaitu saluran air yang mengalir antara Greenland dan Islandia. Ya, artinya air terjun terbesar dan tertinggi di dunia berada di bawah air.

Mengutip Live Science, Minggu (21/4/2024) tentu saja, air terjun selalu memiliki tebing atau jurang, tidak terkecuali Denmark Strait yang memiliki penurunan setinggi 3500 m di dasar laut dekat ujung selatan Greenland dan lebar 160 kilometer.

Tebing itu terbentuk oleh gletser antara 17.500 hingga 11.500 tahun yang lalu, selama zaman es terakhir.

Denmark Strait membawa sekitar 5 juta meter kubik air per detik, membuat air terjuna raksasa mana pun terlihat kerdil. Termasuk Angel Falls yang jadi tiga kali lebih pendek dari Denmark Strait.

Namun bukan berarti Denmark Strait akan terlihat dari permukaan laut.

Anna Sanchez Vidal, yang memimpin ekspedisi penelitian ke selat tersebut pada Juli dan Agustus 2023 mengatakan tidak akan ada tanda-tanda yang menunjukkan aliran bawah air.

"Anda tidak dapat melihat apa pun dari luar angkasa, kecuali melalui indikator pemetaan seperti suhu dan salinitas," katanya.

Baca juga: 5 Air Terjun Terbesar di Dunia

Lantas mengapa air terjun bawah laut ini bisa begitu tinggi dan kuat?

Melansir Howstuffworks, air laut sebenarnya sangat dinamis. Dan Denmark Strait terbentuk oleh perbedaan suhu antara perairan Arktik yang sangat dining di Laut Greenland dan perairan Laut Irminger yang sedikit lebih hangat.

Karena molekul-molekul dalam air dingin kurang aktif dan memakan lebih sedikit ruang dibandingkan dengan air hangat, molekul-molekul tersebut tersusun lebih rapat, sehingga air dingin menjadi lebih padat.

Artinya, ketika air dari Laut Greenland bertemu dengan air Laut Irminger, air tersebut akan meluncur turun ke dasar laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com