Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Bedah Sukses Lagi Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Kompas.com - 29/04/2024, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Para ahli bedah di Amerika Serikat telah melakukan transplantasi ginjal babi yang telah dimodifikasi ke manusia yang masih hidup untuk kedua kalinya.

Prosedur di NYU Langone Health, New York, tersebut dilakukan pada bulan April terhadap Lisa Pisano (54 tahun) yang menderita gagal jantung dan penyakit ginjal stadium akhir. Sebelumnya, dokter memberinya waktu beberapa minggu untuk hidup kecuali ada intervensi medis.

Para ahli bedah menanamkan pompa jantung mekanis di Pisano beberapa hari sebelum transplantasi, yang menurut NYU Langone Health merupakan yang pertama di dunia untuk prosedur gabungan ini.

Selain ginjal yang telah dimodifikasi gennya, para dokter juga melakukan transplantasi kelenjar timus babi, yang membantu “mendidik” sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan penolakan organ.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Membersihkan Ginjal

Kepala ahli bedah, dr. Robert Montgomery, mengatakan bahwa operasi tersebut merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan ia dan rekan-rekannya untuk menyediakan organ penyelamat jiwa bagi siapa saja yang membutuhkannya.

Sebelum, Montgomery juga melakukan transplantasi ginjal babi ke manusia yang pertama di dunia melalui penyuntingan gen pada orang yang mati otaknya pada tahun 2021.

Transplantasi ginjal babi yang pertama ke pasien yang masih hidup dilakukan pada bulan Maret di Rumah Sakit Umum Massachusetts pada seorang pria berusia 62 tahun.

Xenotransplantasi, transplantasi organ antar spesies yang berbeda, dinilai sebagai solusi potensial bagi pasien yang membutuhkan di tengah kekurangan donor organ yang kronis.

Namun, tubuh manusia dapat menolak organ hewan, yang berarti organ tersebut harus dimodifikasi secara genetik untuk memastikan organ tersebut kompatibel, sehingga mengurangi risiko bagi pasien.

Jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ditransplantasikan pada tahun 2023 ke dua pasien di Universitas Maryland, namun keduanya bertahan kurang dari dua bulan.

Baca juga: Hati-hati, Meluruskan Rambut Bisa Berdampak pada Kerusakan Ginjal

Sementara itu, Pisano mengatakan dia telah menghabiskan semua "sumber daya” sebelum akhirnya memilih untuk melanjutkan prosedur tersebut.

Dokter mengungkapkan, butuh waktu bertahun-tahun bagi Pisano untuk menemukan transplantasi ginjal manusia yang cocok, karena tubuhnya menolak donor yang tersedia.

Hingga saat ini, menurut Montgomery, Pisano tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan organ hampir dua minggu usai prosedur, dan mengatakan bahwa fungsi ginjalnya "sempurna".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com