Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2024, 13:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Mimpi diklaim hanya sebagai hal yang manusiawi. Namun, pada kenyataannya, manusia hanyalah salah satu dari banyak spedies yang mampu bermimpi.

Dari mamalia yang sangat besar, seperti paus sperma, hingga invertebrata yang jauh lebih kecil, seperti lalat buah, hewan juga bermimpi.

Ini adalah fakta yang sudah pasti bahwa hewan bisa bermimpi, tetapi apa yang dimimpikan hewan? Apakah mimpi mereka sama dengan mimpi manusia?

Apa yang diimpikan oleh hewan?

Bertentangan dengan pendapat umum, hewan memiliki kenangan dan sering kali, mereka juga memimpikannya. Sebuah penelitian yang dilakukan di MIT membuktikan bahwa, seperti manusia, hewan bermimpi tentang kehidupannya.

Berdasarkan pemahaman bahwa hewan menyimpan ingatan, para peneliti di Pusat Pembelajaran dan Memori MIT meneliti pikiran tikus yang sedang tidur. Dengan menganalisis aktivitas otak, tim peneliti mengurai mimpi tikus tersebut.

Baca juga: Apa Penyebab Susah Mengingat Mimpi?

Matthew Wilson, salah satu peneliti dalam studi tersebut, menyoroti bahwa sebelum penelitian ini, terdapat keterbatasan wawasan tentang yang terjadi dalam pikiran hewan saat tidur.

Sebelumnya, Wilson dan timnya melatih tikus untuk berlari berputar-putar. Saat mereka berlari, tim memantau otak mereka untuk menentukan bagian mana yang terlibat.

Para peneliti memusatkan perhatian pada hipokampus, bagian otak di lobus temporal. Saat tikus menavigasi jalur melingkarnya, hipokampus menunjukkan aktivitas yang signifikan. Faktsnya, area otak ini juga penting untuk pembentukan memori, navigasi spasial, dan pengaturan emosi.

Wilson menjelaskan, tim berkonsentrasi pada sel-sel individual di dalam hipokampus. Dengan memantau rangsangan sel-sel ini, mereka dapat menyelidiki pikiran tikus. Dengan melakukan hal tersebut, tim dapat secara efektif merekonstruksi isi mimpi tikus.

Labirin tidur

Tim peneliti tidak hanya mencatat sel-sel yang beraktivitas di hipokampus, mereka juga memantau pola rangsangan.

Baca juga: 11 Fakta tentang Mimpi yang Menarik untuk Diketahui

Setelah membandingkan pola hipokampus yang diamati saat berlari dengan pola saat tidur REM (Rapid Eye Movement), para peneliti menemukan sesuatu yang signifikan. Dari sekitar 40 siklus REM yang diteliti, sekitar setengahnya mencerminkan pola yang diamati pada jalur melingkar.

Simpulan umumnya adalah tikus dalam penelitian ini bermimpi berlari. Dengan membandingkan aktivitas hipokampus, peneliti dapat menentukan dengan tepat di mana jalur tikus berdasi dalam mimpi mereka.

Namun, bukan hanya itu, peneliti juga dapat menentukan apakah tikus-tikus itu berlari atau berdiri diam selama rangkaian mimpi tersebut.

Ini adalah simpulan yang menarik. Tikus-tikus dalam penelitian ini memimpikan momen tertentu karena alasan yang sama seperti manusia, yakni konsolidasi ingatan.

Kembali pada tidur REM

Ahli saraf Matthew Wilson memberikan gambaran langka tentang aktivitas otak tikus saat ia berjalan di labirin.

Kita mengonsolidasikan kenangan saat kita membuatnya, tapi tidak seluruhnya. Ke mana bagian yang tersisa? Sisanya, diatur dalam tidur, lebih khusus lagi, pada tidur REM. Proses ini ditangani oleh hipokampus, bagian otak yang juga bertanggung jawab atas mimpi.

Baca juga: Mengapa Kita Jarang Mengingat Mimpi?

Mimpi dan kenangan juga bukan hanya dialami mamalia. Temuan serupa dari penelitian yang dilakukan di Max Planck Institute for Biological Intelligence menunjukkan bahwa merpati bermimpi terbang ketika tertidur.

Menurut peneliti Mehdi Behroozi dari Ruhr University Bochum, selama tidur REM, peneliti mengamati aktivitas yang kuat di wilayah otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan visual, termasuk di wilayah yang menganalisis pergerakan lingkungan sekitar merpati selama penerbangan.

Berdasarkan pengamatan ini, para ahli berpendapat bahwa burung, seperti halnya manusia, bermimpi selama tidur REM, dan mungkin "terbang" dalam mimpinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com