Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2023, 20:01 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat terbangun dari tidur, kita biasanya jarang atau hanya mengingat sebagian kecil dari mimpi kita. Mengapa demikian?

Bermimpi sebagaian besar terjadi selama tidur Rapid Eye Motion (REM).

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Mimpi Buruk?

Aktivitas otak saat bermimpi

Selama tahap tidur itu, aktivitas otak terlihat mirip dengan otak saat bangun, dengan beberapa perbedaan yang sangat penting.

Hal itu adalah selama tidur REM, area otak yang mentransfer ingatan ke dalam penyimpanan jangka panjang relatif tidak aktif.

Ini mungkin merupakan efek samping dari peran REM dalam konsolidasi memori.

Kendati demikian, mengutip Scientifc American, Kamis (12/10/2023) area memori jangka pendek aktif selama tidur REM, tetapi hanya menyimpan memori selama sekitar 30 detik.

“Umumnya, Anda harus bangun dari tidur REM untuk mengingat mimpi. Sebaliknya, jika Anda masuk ke tahap tidur berikutnya tanpa terbangun, mimpi itu tidak akan pernah tersimpan dalam ingatan jangka panjang," kata Deirdre Barrett, peneliti mimpi di Harvard Medical School.

Tidur REM terjadi setiap 90 menit, dan semakin lama semakin lama semakin larut.

Siklus REM pertama pada malam hari biasanya hanya berlangsung beberapa menit, namun pada akhir tidur malam delapan jam, seseorang biasanya sudah berada dalam tahap REM selama 20 menit.

"Itu sebabnya korelasi terkuat antara keadaan sadar dan ingatan akan mimpi adalah jumlah jam tidur," papar Barrett.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengingat Mimpi?

Jam-jam terakhir tidur adalah waktu yang paling penting untuk bermimpi. Orang cenderung mengingat mimpi terakhir di malam hari atau sesaat sebelum bangun tidur.

Faktor lain yang membuat orang mengingat mimpi

Faktor lain juga berkontribusi terhadap apakah seseorang mengingat mimpi mereka.

Rata-rata wanita cenderung mengingat beberapa mimpi lebih banyak dibandingkan pria.

Sementara oroang muda mengingat lebih banyak mimpi dibandingkan orang yang lebih tua.

Ingatan akan mimpi meningkat pada anak-anak sejak usia di mana mereka dapat mengomunikasikan mimpi tersebut, masa stabil mulai dari awal remaja hingga awal usia 20-an dan kemudian secara bertahap menurun pada orang dewasa selama sisa hidup mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com