Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2023, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Mimpi adalah salah satu aspek tidur yang paling rumit dan misterius. Mimpi bisa memberi kebahagiaan, tetapi juga bisa menakutkan, mengancam, dan membuat stres.

Mengalami mimpi buruk adalah hal yang wajar, tetapi bagi sebagian orang, hal itu sering terjadi, mengganggu tidur, dan juga berdampak negatif pada kehidupan nyata mereka.

Lantas, apa yang sebenarnya menyebabkan mimpi buruk?

Penyebab mimpi buruk

Dilansir dari Harvard Medical School, mimpi buruk dapat muncul karena sejumlah alasan, seperti stres, kecemasan, tidur tidak teratur, obat-obatan, dan gangguan kesehatan mental. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mengingat Mimpi?

Namun, mungkin penyebab mimpi buruk yang paling banyak dipelajari adalah gangguan stres pascatrauma (PTSD). 

Mimpi buruk adalah keluhan umum di antara orang yang menderita PTSD dan merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk diagnosis gangguan tersebut.

Sebuah studi dari University of Pittsburgh School of Medicine yang diterbitkan pada tahun 2009 menemukan bahwa 80 persen orang yang mengalami PTSD sering mengalami mimpi buruk. 

Sebuah studi tahun 1998 yang menganalisis data dari National Vietnam Veterans Readjustment Study menemukan bahwa mimpi buruk dilaporkan oleh 52 persen veteran perang, tetapi hanya 3 persen oleh peserta sipil. 

Baca juga: Kenapa Kita Sering Lupa Isi Mimpi?

Tidak hanya mimpi buruk lebih sering terjadi pada penderita PTSD, mimpi buruk juga lebih sering terjadi, terkadang terjadi beberapa kali dalam seminggu.

Mimpi buruk pasca-trauma seringkali melibatkan unsur-unsur yang mirip dengan trauma itu sendiri. 

Sekitar setengah dari orang yang mengalami mimpi buruk setelah peristiwa traumatis mengalami mimpi buruk yang mengulangi trauma tersebut. Orang yang mengalami PTSD jauh lebih mungkin untuk mengulang trauma mereka dengan tepat.

Dalam mimpi buruk pasca-trauma, wilayah otak yang terlibat dalam perilaku ketakutan, termasuk amigdala, yakni struktur jauh di dalam otak yang bekerja untuk mengidentifikasi potensi ancaman, mungkin terlalu aktif atau terlalu sensitif. 

Baca juga: Apa Isi Mimpi Orang Buta Saat Tidur?

Ahli menyebut mimpi buruk pasca-trauma mungkin tidak sepenuhnya berbeda dari kilas balik di siang hari dan kecemasan umum di siang hari yang dialami oleh orang yang mengalami mimpi buruk.

Perlukah menemui dokter?

Karena mimpi buruk sesekali adalah hal yang umum, beberapa orang mungkin merasa sulit untuk mengetahui kapan mimpi buruk menjadi penyebab kekhawatiran. 

Dilansir dari Sleep Foundation, kita perlu berbicara dengan dokter tentang mimpi buruk jika:

  • Mimpi buruk terjadi lebih dari sekali dalam seminggu
  • Mimpi buruk memengaruhi tidur, suasana hati, dan/atau aktivitas harian 
  • Mimpi buruk dimulai bersamaan dengan memulai pengobatan baru

Untuk membantu dokter memahami bagaimana mimpi buruk memengaruhi Anda, Anda dapat menyimpan buku harian tidur yang melacak gangguan tidur Anda, termasuk mimpi buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com