Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Bikin Sulit Tentukan Waktu yang Tepat, Kok Bisa?

Kompas.com - 05/04/2024, 15:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan perubahan iklim bakal berpotensi mempersulit kita untuk mengetahui waktu yang tepat.

Pertanyaannya, mengapa bisa begitu?

Baca juga: Ukuran Tubuh Paus Jadi Lebih Kecil karena Perubahan Iklim

Menurut Ahli geofisika dari Scripps Institution of Oceanography di La Jolla , California Duncan Agnew, es yang mencair sudah cukup untuk menggerakkan permukaan laut sehingga laju rotasi Bumi terpengaruh.

Perubahan rotasi Bumi itu memang tidak akan menimbulkan bencana besar.

Namun seperti dikutip dari Bussines Insider, Minggu (31/3/2024), perubahan berarti membuat kita harus menyesuaikan ketepatan waktu yang mungkin menjadi masalah bagi sebagian besar penggunaan perangkat secara komputasi yang kita andalkan.

Penggunaan waktu

Seperti yang kita ketahui manusia mengukur waktu dalam hitungan detik, menit, dan jam.

Pengukuran itu ditentukan oleh rotasi Bumi pada porosnya dan posisi Matahari di langit (skala waktu Matahari).

Namun skala waktu Matahari tidak begitu tepat karena putaran planet tidak pernah konstan, melainkan berdasarkan pergerakan cairan di atas dan di bawah kerak Bumi.

Oleh karena itu, manusia menemukan cara yang lebih tepat untuk mencatat waktu dengan jam atom dan skala waktu atom.

Namun, rata-rata setiap 1,5 tahun atau lebih, kedua skala waktu ini tidak selaras karena laju rotasi bumi yang tidak konsisten.

Ketika hal ini terjadi, kita mengakomodir apa yang disebut detik kabisat: satu detik yang ditambahkan ke skala waktu atom untuk menyelaraskannya dengan skala waktu matahari.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Keamanan Pangan di Masa Depan

Manusia sendiri telah menambahkan detik kabisat dengan cara ini sejak tahun 1972, namun itu belum diperlukan sejak tahun 2016.

Hal ini terjadi karena Bumi telah berputar semakin cepat selama delapan tahun terakhir.

Akibatnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa kita baru akan memerlukan detik kabisat pertama pada tahun 2026.

Artinya, kita perlu mengurangi satu detik dari skala waktu atom, alih-alih menambahkan satu detik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com