Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Habiskan Waktu Bersama Anjing Bisa Kurangi Stres dan Kecemasan

Kompas.com - 27/03/2024, 15:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru menemukan menghabiskan waktu berkualitas dengan anjing dapat mengurangi stres dan kecemasan.

Temuan ini berdasarkan dari pemindaian otak terhadap 30 orang dewasa sehat.

Baca juga: Apakah Kucing dan Anjing Bisa Alergi terhadap Manusia?

Setelah dipindai, partisipan yang berinteraksi dengan anjing, baik merawat, memberi makan, atau bermain menghasilkan aktivitas listrik di otak yang terkait dengan relaksasi, konsentrasi, kreativitas, dan perhatian.

"Mereka yang mengambil bagian dalam penelitian ini, melaporkan rasa lelah, depresi, dan stresnya berkurang secara signifikan setelah melakukan semua aktivitas yang berhubungan dengan anjing," tulis peneliti dalam studinya.

Mengutip Independent, Senin (18/3/2024) tim peneliti mengatakan meski kesukaan terhadap hewan mungkin berperan dalam menimbulkan perasaan relaks, temuan ini menambah bukti bahwa anjing dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plos One, para peneliti mengukur aktivitas otak 15 pria dan 15 wanita, berusia 20 tahun ke atas, menggunakan alat yang dikenal sebagai electroencephalogram (EEG).

Orang-orang ini bertemu, bermain, memberi makan, merawat, memijat, memotret, memeluk, dan berjalan bersama seekor pudel betina berusia empat tahun yang ramah dan terlatih, dengan setiap aktivitas berlangsung sekitar tiga menit.

Peneliti kemudian mengatakan EEG mendeteksi gelombang otak alfa ketika para peserta penelitian bermain dan berjalan-jalan dengan anjing, mencerminkan keadaan terjaga yang santai.

Sementara itu, merawat atau memijat pudel dengan lembut menunjukkan peningkatan gelombang otak beta, yang dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi.

Baca juga: Studi: Makanan Fermentasi Dapat Mencegah Depresi dan Kecemasan

“Studi ini menunjukkan bahwa aktivitas anjing tertentu dapat mengaktifkan relaksasi yang lebih kuat, stabilitas emosional, perhatian, konsentrasi, dan kreativitas dengan memfasilitasi peningkatan aktivitas otak,” tulis peneliti.

Temuan ini menurut Jacqueline Boyd, dosen senior ilmu hewan di Nottingham Trent University tidak mengejutkan.

"Melakukan pengukuran kuantitatif aktivitas otak manusia selama interaksi langsung dengan anjing semakin menambah pemahaman tentang hubungan manusia anjing," katanya.

Kendati demikian ia menambahkan perekrutan peserta penelitian bisa bias jika mereka sudah senang berinteraksi dengan anjing sehingga manfaat berinteraksi dengan anjing bagi semua orang harus dilihat dengan hati-hati.

"Keterlibatan anjing yang ramah dalam penelitian juga harus disorot sebagai potensi keterbatasan data," papar Boyd.

Namun respons fisiologis terukur selama interaksi anjing menunjukkan bahwa ada konsistensi dalam biologis interaksi manusia-anjing yang mungkin bermanfaat dalam terapi terapeutik.

Baca juga: Overthinking dan Gangguan Kecemasan, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com