Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2023, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang alergi terhadap hewan berbulu seperti kucing dan anjing. 

Diperkirakan sekitar 10–20 persen orang di seluruh dunia memiliki beberapa bentuk alergi terhadap hewan peliharaan ini. 

Namun, bagaimana jika sebaliknya? Apakah kucing dan anjing juga bisa alergi terhadap manusia?

Kucing dan anjing bisa alergi terhadap manusia 

Douglas Deboer, dokter kulit di School of Veterinary Medicine, University of Wisconsin-Madison, mengatakan bahwa ada beberapa penelitian dan eksperimen yang menunjukkan kemungkinan hewan peliharaan alergi terhadap manusia, tetapi tidak ada yang konklusif. 

Baca juga: Kenapa Kucing Suka Bermain-main dengan Mangsanya?

Melansir Discover Magazine, jika ada kucing atau anjing yang alergi terhadap manusia, mereka termasuk sangat jarang.

Deboer, yang penelitiannya berfokus pada penyakit kulit dan reaksi alergi pada hewan peliharaan, mengatakan bahwa reaksi terhadap anjing atau kucing biasanya terjadi ketika seseorang alergi terhadap bulu hewan atau serpihan sel kulit mati yang terlepas dari tubuh. 

Jadi, jika hewan peliharaan dapat memiliki reaksi alergi terhadap manusia, reaksi tersebut mungkin berasal dari paparan bulu manusia.

Menurut Deboer, tes alergi pada hewan peliharaan telah dilakukan, tetapi sebagian besar hasil tes ini negatif. Sejumlah kecil tes, kira-kira kurang dari 2 persen, menunjukkan reaksi terhadap bulu manusia.

Baca juga: Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing?

Namun, Deboer mengatakan, hasil itu masih jauh dari hasil yang meyakinkan. Tes alergi tidak sempurna dan memiliki tingkat positif palsu yang cukup tinggi.

Cara mengetahui anjing atau kucing alergi terhadap manusia 

Untuk memastikan bahwa hewan peliharaan benar-benar alergi terhadap manusia, kita perlu mengisolasi mereka dari manusia dan menemukan bukti yang dapat menunjukkan kondisi mereka membaik. 

Kemudian, hewan peliharaan tersebut perlu dibawa kembali ke lingkungan bersama manusia untuk memastikan kondisinya semakin buruk. 

Mengingat sulitnya melakukan tes yang sepenuhnya mengisolasi kucing dari manusia untuk waktu yang lama, belum ada penelitian konklusif yang membuktikan alergi yang disebabkan oleh manusia pada kucing.

Baca juga: Mengapa Anjing Suka Memiringkan Kepalanya?

Tanda hewan alergi terhadap manusia

Menurut National Geographic, untuk anjing, tanda alergi yang paling umum adalah peradangan kulit dan gatal. Gejala lain mungkin termasuk bersin dan pilek. 

Gejala alergi kucing dapat berupa dermatitis milier, yang muncul sebagai keropeng kecil atau bulu yang hilang, biasanya di sekitar area kepala dan leher, meski bisa terjadi juga di tempat lain.

Selalu penting untuk mengamati berapa lama gejala muncul pada hewan peliharaan, misalnya gejala yang muncul sepanjang tahun dapat mengindikasikan alergi makanan atau reaksi terhadap hal lain di lingkungannya yang tidak musiman.

Kabar baiknya, hewan peliharaan dapat diuji untuk berbagai alergen lingkungan, baik musiman maupun non-musiman.

Umumnya, dokter hewan akan mencari alergen umum, seperti tungau debu atau hal-hal yang kita temui di lingkungan seperti bulu, wol domba, dan serbuk sari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Oh Begitu
Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Oh Begitu
Ada Apa Sebelum Big Bang?

Ada Apa Sebelum Big Bang?

Oh Begitu
Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Prof Cilik
Apakah Efek Menahan Kentut?

Apakah Efek Menahan Kentut?

Oh Begitu
Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Oh Begitu
7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

Oh Begitu
Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Fenomena
Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Oh Begitu
Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Oh Begitu
Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com