Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Setinggi 2 Meter Jadi Predator di Antartika 50 Juta Tahun Lalu

Kompas.com - 15/03/2024, 16:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 50 juta tahun yang lalu, di Antartika hidup burung raksasa yang menakutkan.

Burung setinggi 2 meter itu menjadi predator puncak benua yang kala itu punya iklim lebih hangat dibandingkan sekarang.

Baca juga: Kasus Pertama Penguin di Antartika Mati karena Flu Burung

Kesimpulan ini didapatkan setelah peneliti Carolina Acosta Hospitaleche dan timnya menggali Formasi La Meseta, endapan sedimen dari zaman Eosen di Pulau Seymour, Antartika.

Dalam penggalian itu, mereka menemukan sesuatu yang tidak biasa.

Predator benua besar telah hilang di kumpulan Antartika. Kami hanya mengenal burung pemangsa diurnal di antara burung, dan hewan berkantung kecil pemakan serangga. Kami belum pernah menemukan karnivora berukuran besar hingga saat ini,” jelas Carolina.

Burung karnivora raksasa

Mengutip IFL Science, Kamis (14/3/2024) dibandingkan dengan banyaknya fosil mamalia kecil yang sering ditemukan di pulau Seymour, peneliti justru menemukan dua fosil cakar sepanjang 8 sentimeter.

Peneliti menduga bahwa cakar tersebut milik hewan besar yang tidak dapat terbang yang dikenal sebagai burung teror.

Predikat ini biasanya diberikan pada burung dalam keluarga Phorusrhacidae yang telah punah, yang anggotanya sering dianggap sebagai karnivora yang cepat dan aktif.

Meski cakar yang ditemukan di Antartika menunjukkan bahwa mereka termasuk dalam kelompok Phorusrhacidae, usia fosil dan kurangnya bagian kerangka lainnya membuat peneliti tidak dapat dengan tegas memasukkan temuan ke dalam kategori tersebut.

Baca juga: Apakah Manusia Purba Pernah Tinggal di Antartika?

Namun mereka tetap berpikir kemungkinan besar fosil cakar tetap merupakan kelompok Phorusrhacidae atau kelompok yang berkerabat dekat.

Terlepas dari itu, peneliti memperkirakan bahwa burung teror ini memiliki tinggi sekitar 2 meter dan berat sekitar 100 kilogram.

Burung teror terutama memakan vertebrata berukuran kecil dan sedang, seperti hewan berkantung dan hewan berkuku (kelompok yang saaat ini mencakup babi dan rusa).

Cakar mereka yang besar dan paruhnya yang tajam serta bengkok akan membantu menjatuhkan mangsanya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa burung memenuhi peran predator puncak Antartika.

"Temuan ini secara tegas membentuk kembali pemahaman tentang dinamika ekosistem benua Antartika awal Eosen," papar Carolina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com