Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Capit Kepiting Terbesar Ditemukan, Seperti Apa?

Kompas.com - 01/03/2024, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti menemukan sebuah temuan menarik yang dapat memberikan wawasan baru bagi dunia hewan.

Mereka menemukan fosil capit dari spesies baru kepiting purba.

Baca juga: Fosil Pohon Langka Ungkap Evolusi Tanaman, Seperti Apa?

Capit kepiting yang berasal dari 8,8 juta tahun lalu ini bahkan menjadi fosil capit kepiting terbesar yang pernah ditemukan, dengan panjang sekitar 23 sentimeter.

Ukuran spesimen yang sangat besar tersebut pun membuat peneliti memperkirakan bahwa itu mungkin merupakan nenek moyang dari Kepiting Raksasa Selatan yang beratnya bisa mencapai lebih dari 12 kilogram.

Kepiting purba

Mengutip IFL Science, Rabu (28/2/2024) spesimen kepiting purba yang telah punah ini ditemukan di pantai Waitoetoe, North Island, Selandia Baru.

Fosil itu ditemukan di Formasi Urenui Miosen bagian atas di cekungan Taranaki yang berumur 8,8 juta tahun.

Baca juga: Fakta Menarik Kepiting Laba-laba Jepang, Kepiting Terbesar di Dunia

Seperti yang kita ketahui, fosil akan terawetkan dengan baik ketika sedimen dalam bentuk lumpur atau abu vulkanik menutupinya sebelum ekosistem pembusukan memakan bangkai hewan tersebut.

Karena terkubur dalam sedimen yang termasuk material vulkanik, fosil kepiting tersebut akhirnya dapat terawetkan dengan baik sehingga menjadi hal menggembirakan bagi peneliti.

Mereka akhirnya mengetahui bahwa hewan-hewan ini hidup jauh di dalam lautan, menandai pertama kalinya kepiting ditemukan di wilayah yang sekarang menjadi Selandi Baru.

Fosil spesimen itu kemudian diberi nama Pseudocarcinus karlraubenheimeri.

Sementara itu genus Pseudocarcinus yang hidup di era modern ini adalah Kepiting Raksasa Selatan (Pseudocarcinus gigas).

Kepiting Raksasa Selatan itu adalah salah satu kepiting terbesar yang hidup di era modern ini.

Capitnya bisa mencapai ukuran maksimal 47 sentimeter. Sementara nenek moyangnya Pseudocarcinus karlraubenheimeri berukuran sekitar setengahnya.

Apa yang membuat genus Pseudocarcinus memiliki ukuran jumbo itu karena ancaman predator.

Baca juga: Apakah Manusia Bisa Makan Kepiting Kelapa?

"Kepiting Pseudocarcinus memiliki ciri gigantisme, yang memberi mereka keuntungan signifikan dalam persaingan dan pertahanan,” tulis para penulis dalam studinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com