“Sifat karnivora mereka tercermin dalam cheliped utama mereka yang sangat besar alias capitnya,” imbuh para penulis.
Sementara iut peneliti berpendapat ukuran capit Pseudocarcinus karlraubenheimeri yang besar kemungkinan didorong oleh peningkatan jumlah hewan seperti gastropoda dan bivalvia yang muncul di laut dalam pada Zaman Kapur Akhir.
"Ini adalah fosil kepiting terbesar yang pernah ditemukan dan ini sangat menarik," tambah peneliti.
Selain itu peneliti juga menemukan bahwa habitat kepiting menyediakan lingkungan hangat dan kaya nutrisi akan kerang, siput, dan kepiting kecil.
Hal tersebut membentuk sumber makanan bagi kepiting raksasa itu.
Studi dipublikasikan di New Zealand Journal of Geology and Geophysics.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.