Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2024, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pusar ada di area yang cukup jauh dari hidung. Jika dirasa mencium bau tidak sedap yang berasal dari area tersebut, kita mungkin bertanya-tanya tentang penyebabnya.

Penjelasan paling sederhana untuk bau pusar adalah kebersihan. Area berlubang ini kemungkinan besar akan menampung hal-hal berikut jika tidak dijaga kebersihannya:

  • Kotoran
  • Puing
  • Bakteri
  • Kuman lainnya

Terkadang, pusar yang bau juga bisa menjadi gejala suatu kondisi yang memerlukan perhatian medis, seperti infeksi atau kista.

Penyebab pusar bau

Penyebab pusar bau bisa bermacam-macam, mulai dari kebersihan yang tidak terjaga hingga infeksi.

Baca juga: Mengapa Pusar Terasa Gatal?

1. Kebersihan yang buruk

Pusar memiliki ekosistem kecilnya sendiri. Sebuah ulasa penelitian tahun 2012 menunjukkan bahwa pusar mungkin menjadi rumah bagi 67 jenis bakteri. Jamur dan kuman lainnya juga bisa terperangkap di dalam area pusar.

Kuman memakan zat-zat yang terperangkap di pusar, seperti minyak, kulit mati, kotoran, keringat, dan puing-puing lainnya.

Kemudian kuman dan bakteri berkembang biak. Mereka menimbulkan bau busuk, sama seperti saat membuat ketiak berbau ketika berkeringat. Semakin dalam pusar, semakin banyak kotoran dan kuman yang menumpuk di dalamnya.

2. Infeksi

Candida merupakan salah satu jenis jamur yang suka tumbuh pada lingkungan yang gelap, hangat, dan lembap. Selangkangan dan ketiak adalah contoh lingkungan tersebut.

Pusar juga menyediakan habitat sempurna bagi makhluk kecil ini, terutama jika kita tidak menjaga kebersihannya.

 Baca juga: Fakta-fakta Menarik Pusar, Bekas Luka Pertama di Tubuh

Sebuah penelitian pada tahun 2014 menunjukkan, Sese lebih mungkin terkena infeksi (seperti infeksi yang bisa terjadi jika tidak menjaga kebersihan pusar), termasuk infeksi jamur, jika menderita diabetes.

Diabetes mellitus adalah suatu kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia atau kadar gula darah di atas normal. Hiperglikemia ini mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

3. Kista epidermoid dan pilar

Kista epidermoid adalah benjolan yang dimulai di lapisan atas kulit, dan kista pilar dimulai di dekat folikel rambut. Kedua kista ini mengandung sel di dalam membran, dan memproduksi serta mengeluarkan lumpur keratin yang kental.

Jika salah satu kista menjadi besar dan pecah, cairan yang akan keluar, umumnya, berwarna kuning dan berbau busuk.

Kista ini juga mungkin mengalami infeksi. Untuk lebih detail, dokter dapat mendiagnosis dan memberikan pengobatan untuk kista jenis ini.

Baca juga: Apakah Semua Hewan Punya Pusar seperti Manusia?

4. Kista sebasea

Kista epidermoid dan kista pilar kadang-kadang keliru disebut sebagai kista sebasea. Namun, kista sebasea jauh lebih jarang terjadi dibandingkan kista epidermoid dan kista pilar.

Kista sebasea berasal dari kelenjar sebaceous. Kelenjar ini biasanya menghasilkan sebum, campuran lipid lilin dan berminyak, untuk pelumasan kulit dan memiliki sifat pelindung.

Kapan harus ke dokter?

Jika mencium bau yang tidak biasa dari pusar, mulailah dengan membersihkannya secara lembut menggunakan sabun antibakteri. Jika pusar terus berbau setelah diberi hadiah, temui penyedia layanan kesehatan.

Penting untuk terlebih dahulu menentukan penyebab bau tersebut sebelum melanjutkan pengobatan. Hal ini sangat penting terutama jika mengalami gejala lain terkait bau pusar, seperti tanda-tanda infeksi yang mungkin termasuk:

  • Demam
  • Kulit merah dan iritasi
  • Pembengkakan
  • Gatal
  • Nanah (yang mungkin berbau).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com