Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Evolusi Bisa Menghidupkan Kembali Dinosaurus?

Kompas.com - 31/01/2024, 19:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya, mungkinkah dinosaurus akan hidup kembali? Para ilmuwan pun sebenarnya penasaran, apakah proses evolusi dapat membawa kita kembali ke zaman Tyrannosaurus?

Namun, Susie Maidment, ahli paleontologi vertebrata di London's Natural History Museum, dengan cepat menolak anggapan bahwa nyamuk berisi DNA yang diawetkan selama jutaan tahun dapat membantu menciptakan kembali dinosaurus yang telah punah.

Maidment mengatakan, saat ini, nyamuk tersebut tersimpan dalam fosil resin pohon yang dikenal sebagai amber. Tetapi, ketika amber mengawetkan sesuatu, ia cenderung mengawetkan kulitnya, bukan jaringan lunaknya. Jadi, darah nyamuk tidak akan terawetkan di dalamnya.

Para peneliti telah menemukan pembuluh darah dan kolagen pada fosil dinosaurus, namun komponen tersebut tidak mengandung DNA dinosaurus sebenarnya.

Baca juga: Dinosaurus Jadi Alasan Manusia Berumur Pendek

Tidak seperti kolagen atau protein kuat lainnya, DNA sangat rapuh dan sensitif terhadap efek sinar matahari dan air. DNA tertua dalam catatan fosil berumur sekitar 1 juta tahun, dan dinosaurus punah sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Maidment menambahkan, meskipun para ahli memiliki darah nyamuk yang berusia hingga 50 juta tahun, DNA masih belum ditemukan, dan untuk merekonstruksi sesuatu, DNA sangat dibutuhkan.

Jamal Nasir, ahli genetika di Universitas Northampton, Inggris, mengatakan bahwa ia tidak mengesampingkan gagasan yang menyehatkan dinosaurus dapat berevolusi dari kematia.

Menurutnya, evolusi tidaklah tetap atau direncanakan. Dengan kata lain, apapun bisa terjadi.

Tentu saja, menueut Nasir, kondisi yang tepat harus ada agar dinosaurus bisa kembali. Hal ini, pada gilirannya, dapat menciptakan kondisi yang tepat bagi evolusi untuk mengambil jalur menuju penemuan kembali reptil purba.

Baca juga: Seperti Apa Tekstur Telur Dinosaurus Awal?

Namun, Maidment membantah dengan mengatakan bahwa meskipun evolusi mungkin tidak terarah dalam arti tertentu, kita tidak melihat hewan yang sama berevolusi lagi.

Selain itu, dinosaurus tidak pernah punah, kata Maidment. Burung berevolusi dari dinosaurus pemakan daging, dan dengan demikian dalam definisi biologis yang ketat, segala sesuatu yang berevolusi dari nenek moyang yang sama ini adalah dinosaurus, yang memiliki karakteristik anatomi yang sama.

Maidment mengatakan, hanya dinosaurus non-unggas yang punah. Burung tetaplah dinosaurus, dan burung masih berevolusi, jadi kita pasti akan melihat spesies burung baru berevolusi, dan itu akan menjadi spesies dinosaurus baru.

Selain itu, perlu diingat bahwa banyak sekali hal telah berubah secara drastis selama 66 juta tahun, dan jika suatu hari dinosaurus berevolusi kembali ke Bumi, dunianya akan sangat berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com