Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2024, 16:36 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Alam semesta adalah segalanya yang mencakup seluruh ruang, semua materi serta energi yang terkandung dalam ruang. Bahkan, waktu dan, tentu saja, kita termasuk dalam alam semesta.

Bumi dan Bulan adalah bagian dari alam semesta, begitu pula planet-planet lain. Selain asteroid dan komet, planet-planet juga mengorbit Matahari.

Matahari adalah salah satu di antara ratusan miliar bintang di galaksi Bima Sakti, yang sebagian besar bintang tersebut memiliki planet sendiri, yang dikenal dengan nama exoplanet.

Bima Sakti hanyalah salah satu dari miliaran galaksi di alam semesta yang dapat diamati. Semua bintang di semua galaksi dan semua hal lain yang bahkan para astronom tidak dapat amati adalah bagian dari alam semesta.

Baca juga: Seberapa Besar Alam Semesta?

Fakta-fakta tentang alam semesta

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang alam semesta yang kita huni:

1. 95% alam semesta tidak terlihat

Ada sebuah penemuan yang sangat menakjubkan, yakni segala sesuatu yang telah dipelajari sains selama 350 tahun terakhir hanyalah sebuah kontaminan kecil di alam semesta.

Hanya ada sekitar 4,9% energi massa alam semesta yang berupa atom (bahan-bahan yang membentuk kita, bintang-bintang, dan galaksi-galaksi).

Sekitar 26,8% energi massa kosmik adalah materi gelap yang tidak terlihat. Ini terungkap karena materi gelap menarik gravitasinya pada materi yang terlihat.

Kandidat penyusun materi gelap mencakup partikel subatom, yang sampai sekarang belum diketahui, dan lubang hitam yang terbentuk pada saat Big Bang.

Baca juga: Apakah Ada Lubang Putih di Alam Semesta?

Namun, selain materi gelap, terdapat energi gelap yang menyumbang 68,3% energi massa alam semesta. Energi ini tidak terlihat, ia memenuhi seluruh ruang dan mempercepat perluasan kosmik.

2. Ada lubang hitam supermasif di jantung setiap galaksi

Galaksi aktif seringkali memancarkan cahaya 100 kali lebih banyak dibandingkan galaksi normal. Dengan ditemukannya quasar pada tahun 1963 , jelas bahwa cahaya tidak berasal dari bintang tetapi dari wilayah pusat yang lebih kecil dari tata surya.

Satu-satunya sumber energi yang dapat dibayangkan adalah materi yang dipanaskan hingga berpijar saat ia berputar ke dalam lubang hitam raksasa yang massanya mencapai 50 miliar kali massa Matahari.

Pada tahun 1990-an, Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menemukan, meskipun galaksi aktif hanya berjumlah sekitar 1% dari seluruh galaksi, lubang hitam supermasif bukanlah anomali.

Hampir setiap galaksi, termasuk Bima Sakti, memiliki satu galaksi, namun karena kekurangan pasokan "makanan", sebagian besar lubang hitan tersebut telah mati.

Baca juga: Hujan Berlian Sering Terjadi di Alam Semesta, di Mana?

3. Sebagian besar benda di alam semesta mempunyai gravitasi yang tolak-menolak

Alam semesta terus mengembang, galaksi-galaksi penyusunnya berhamburan bagaikan serpihan kosmik setelah Big Bang. Satu-satunya gaya yang bekerja adalah gravitasi, yang bertindak seperti jaringan elastis di antara galaksi-galaksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com