Apakah Hewan Juga Mengalami Insomnia?

KOMPAS.com - Seperti manusia, hampir semua hewan memerlukan istirahat atau tidur. Kebanyakan hewan memiliki ritme sirkadian alami atau jam biologis internal 24 jam yang mengatur tidur dan terjaga.

Bagi manusia, tidur sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Para ahli berhipotesis bahwa hewan membutuhkan tidur untuk tujuan serupa karena meskipun tidur membuat hewan lebih rentan, mereka tetap melakukannya. Jadi, manfaat tidur mungkin lebih besar dibandingkan risikonya.

Jumlah tidur yang dibutuhkan hewan sangat bervariasi antar spesies, ada yang tidur hanya sebentar, ada juga yang tidur selama belasan jam. Durasi tidur hewan dengan manusia pun tentu berbeda lagi.

Bukan hanya jumlah tidur yang dibutuhkan yang berbeda-beda antara manusia dan hewan lainnya. Siklus dan proses tidur yang terjadi saat tidur juga bisa berbeda.

Baca juga: Hewan Apa yang Akan Pertama Kali Hidup di Luar Angkasa?

Perbedaan kebiasaan dan kebutuhan tidur ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain ukuran otak, pola makan, indeks massa tubuh (BMI), dan hierarki sosial.

Meski demikian, seperti manusia, hewan juga mungkin mengalami masalah tidur. Namun, jenis masalah tidur yang dialami mungkin bisa berbeda-beda.

Apakah hewan mengalami insomnia?

Hewan juga menunjukkan perilaku seperti mengalami insomnia. Misalnya, dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa ketika tikus jantan dipindahkan dari kandangnya ke kandang tikus jantan lainnya, mereka menunjukkan gejala yang mirip dengan insomnia yang disebabkan oleh stres.

Selain itu, ada juga spesies lalat yang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan lalat lain untuk tertidur dan mempertahankan tidur pada tingkat yang lebih rendah.

Meskipun demikian, penulis ulasan mengenai model gangguan tidur pada hewan mencatat bahwa insomnia melibatkan ketidakmampuan untuk tidur. Sementara itu, tidak jelas apakah hewan-hewan ini memang tidak bisa tertidur atau ada hal lain yang menyebabkannya.

Baca juga: Mengapa Hewan Berhibernasi?

Selain itu, insomnia melibatkan komponen subjektif (paling baik dinilai dengan menanyakan seseorang tentang tidurnya) yang menciptakan tantangan nyata jika hal ini dipertimbangkan pada hewan.