Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2024, 20:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa dari kita, baik secara disengaja maupun tidak, tanpa menunggu lama akan tidur setelah makan.

Meski terbilang tidak berbahaya, tidur dengan perut penuh ternyata perlu mendapat perhatian lebih karena bisa berdampak bagi kesehatan.

Baca juga: Apakah Benar Mandi Setelah Makan Itu Buruk?

Terutama bagi orang-orang dengan kondisi seperti hernia hiatus, obesitas, dan sleep apnea.

Soalnya, saat tidur, tubuh akan fokus pada istirahat dan pemulihan, bukan pencernaan. Sehingga makan tepat sebelum tidur dapat berpotensi menganggu tubuh.

“Ukuran makanan itu penting. Makan dalam porsi besar umumnya lebih sulit diproses oleh sistem pencernaan, terutama dalam posisi berbaring,” ungkap Madathupalayam Madhankumar, MD, ahli gastroenterologi bedah di iCliniq.

Jadi apa saja yang mungkin dialami jika tidur setelah makan? Berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari Very Well Health.

Gangguan pencernaan dan refluks asam

Posisi berbaring memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga berkontribusi terhadap gangguan pencernaan atau refluks asam. Hal yang dirasakan adalah tenggorokan tidak nyaman atau ada sensasi terbakar.

Gangguan tidur

Jika mengalami refluks asam, kualitas tidur pun mungkin juga akan terpengaruh.

Makan makanan berat tepat sebelum tidur juga dapat membuat metabolisme tubuh bekerja keras dan meningkatkan suhu tubuh lebih tinggi dari suhu optimal untuk tidur.

Baca juga: Mengapa Tubuh Kita Merasa Ngantuk Setelah Makan?

Pertambahan berat badan

Seiring waktu, efek mengonsumsi kalori berlebih tepat sebelum metabolisme seharusnya melambat di malam hari dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Hal ini dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan lain seperti penyakit jantung, diabetes, dan kolesterol tinggi.

Berhenti makan sebelum tidur

Kapan harus berhenti makan sebelum tidur sebenarnya tergantung pada menu yang akan dimakan.

Makanan dan minuman yang berbeda membutuhkan waktu yang berbeda untuk berpindah dari lambung ke usus kecil.

Cairan bening seperti air dan jus paling cepat melewati perut. Akan tetapi makanan padat terutama yang tinggi lemak, paling lambat dicerna.

Jesse Houghton, MD, Direktur Medis Senior Gastroenterologi di Southern Ohio Medical Center menyarankan untuk menunggu setidaknya setengah jam setelah minum cairan dan setidaknya dua hingga tiga jam setelah makan makanan padat sebelum tidur.

Menurutnya, menunggu dua hingga tiga jam memberi sistem pencernaan cukup waktu untuk memproses makanan secara efektif sehingga mengurangi kemungkinan mengalami refluks asam atau gangguan pencernaan.

Baca juga: Mengapa Masih Ingin Makanan Manis Setelah Makan?

Namun jika memang terpaksa harus makan sebelum tidur, Madhankumar menyebut untuk memilih makanan yang mudah dicerna seperti protein tanpa lemak (ayam panggang, ikan, dan kalkun), serta sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan polong-polongan.

Cobalah untuk menghindari makanan yang berat, pedas, atau tinggi lemak, yang semuanya dapat menyebabkan refluks asam, gangguan pencernaan, dan rasa tidak nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com