KOMPAS.com - Tinta cumi-cumi, juga dikenal sebagai tinta cephalopoda, adalah tinta gelap yang dihasilkan oleh cumi-cumi.
Ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan, membantu cumi-cumi melarikan diri dari predator dengan mengaburkan pandangan mereka.
Senyawa utama dalam tinta cumi adalah melanin, yaitu pigmen yang bertanggung jawab atas warna gelap pada tinta.
Manusia telah menggunakan tinta cumi selama berabad-abad, termasuk dalam pengobatan tradisional, penulisan, seni, kosmetik, dan sebagai bahan makanan.
Tinta cumi-cumi terdiri dari banyak senyawa dan nutrisi. Tinta tersebut mendapatkan warna gelapnya dari pigmen alami yang disebut melanin, pigmen yang sama yang memberi warna pada rambut dan kulit.
Baca juga: Mengapa Tidak Ada Cumi-cumi Raksasa di Penangkaran?
Selain itu, tinta cumi-cumi juga mengandung:
Tinta yang terdapat pada cumi-cumi dapat mencegah penyakit karena diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Beberapa manfaat tinta cumi bagi kesehatan adalah:
Penelitian telah menunjukkan bahwa tinta cumi efektif untuk melawan patogen seperti bakteri, jamur, dan virus.
Selain itu, tinta cumi juga memiliki efek antibiotik terhadap beberapa bakteri menular.
Studi telah menemukan bahwa tinta cumi dapat meningkatkan aktivitas antitumor dan melawan penyakit kanker.
Baca juga: Mengenal Cumi-cumi Terbesar di Dunia, Panjangnya Capai 14 Meter
Beberapa senyawa dalam tinta cumi dapat membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh.
Tinta cumi memiliki sifat anti-inflamasi sehingga berpotensi untuk mengobati masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung.
Tinta cumi memiliki efek antioksidan yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.