Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cumi-cumi Betina Gunakan Testis Palsu untuk Menghindari Jantan

Kompas.com - 24/08/2022, 12:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Cumi-cumi memiliki kemampuan melindungi dirinya dari pemangsa dengan mengeluarkan tinta berwarna hitam. 

Sementara itu, cumi-cumi betina memiliki pertahanan khusus untuk menghindari perhatian cumi-cumi jantan yang tidak diinginkan.

Pertahanan tersebut berupa sel pemantul cahaya khusus yang dapat menciptakan ilusi testis.

Seperti banyak kerabatnya, cumi-cumi pantai opalescent (Doryteuthis opalescens) yang berasal dari Samudra Pasifik Timur memiliki sel-sel mengilap di tubuhnya yang dapat berubah warna untuk kamuflase dan komunikasi.

Tetapi, para peneliti di University of California, Santa Barbara (UCSB), memperhatikan bahwa beberapa cumi-cumi pantai yang opalescent memiliki garis-garis pelangi warna-warni yang cerah di bawah sirip mereka. 

Baca juga: 5 Perbedaan Cumi-cumi dan Sotong, Ukuran Tubuh hingga Habitatnya

Dilansir dari Live Science, Daniel DeMartini, seorang Marine Biochemist dari UCSB, mengatakan bahwa para peneliti akhirnya menyadari bahwa garis-garis pelangi tersebut hanya ada pada cumi-cumi betina.

Saat menyelidiki fenomena tersebut, DeMartini menemukan bahwa semua cumi-cumi betina mampu menghasilkan garis-garis berwarna-warni ini. 

Garis berwarna-warni itu penuh dengan iridosit, yakni sel-sel yang memberi cumi-cumi garis-garis pelangi ini. 

Terlebih lagi, bercak iridosit ini dikemas dengan lapisan protein pengubah cahaya yang dikenal sebagai reflectin, membuatnya enam kali lebih terang daripada bercak lain dari sel pengubah warna.

Cara cumi-cumi ciptakan ilusi testis

Saat garis-garis pelangi ini muncul pada cumi-cumi, bercak putih terang pada tubuh cumi-cumi yang terdiri dari sel-sel leukofor, yang juga mengandung protein reflektif tetapi hanya mengeluarkan cahaya putih, juga muncul.

Baca juga: Cumi-cumi Mendengar dengan Cara Primitif, Ini Penjelasannya Menurut Sains

Para peneliti mengatakan, ini adalah pertama kalinya keputihan yang "switchable" ditemukan pada cumi-cumi. 

Eksperimen menunjukkan bahwa sel-sel berwarna putih menyala sebagai respons terhadap neurotransmitter asetilkolin, seperti halnya iridosit.

"Penemuan ini mengungkapkan hubungan mendasar antara leukofor yang dapat diganti dan iridosit penghasil warna yang dapat diatur, menunjukkan bahwa mereka berbagi mekanisme pada tingkat molekuler," kata DeMartini.

DeMartini mencatat bahwa garis putih terlihat sangat mirip dengan testis putih yang terlihat pada cumi-cumi jantan. 

Baca juga: Mengenal Cumi-cumi Raksasa, Penghuni Laut Dalam yang Misterius

Mengaktifkan leukofor ini dapat membantu cumi-cumi betina terlihat seperti jantan sehingga dapat menghindari perhatian dari jantan yang terkenal agresif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com