Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Laut Arktik Punya Tulang Aneh di Hidungnya, Untuk Apa?

Kompas.com - 23/12/2023, 06:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anjing laut Arktik ternyata punya tulang aneh di hidungnya.

Tulang itu menurut peneliti mirip labirin yang berbelit-belit, berbeda dengan spesies anjing laut lainnya.

Baca juga: Anjing Laut Berbulu Antartika Menghadapi Ancaman Baru, Apa Itu?

Jadi apa sebenarnya fungsi tulang aneh di hidung anjing laut itu?

Mengutip Eureka Alert, Jumat (15/12/2023) struktur tersebut berfungsi membantu anjing laut supaya tetap hangat di habitatnya yang dingin.

Tulang itu membuat anjing laut lebih efisien menahan panas dan kelembapan saat mereka bernapas. Ini merupakan bentuk adaptasi untuk menghadapi lingkungan hidupnya.

"Berkat struktur rumit di rongga hidungnya, anjing laut Arktik kehilangan lebih sedikit panas melalui panas hidung dibandingkan anjing laut subtropis ketika keduanya terpapar pada kondisi yang sama," kata Signe Kjelstrup dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia.

"Hal tersebut memberikan keuntungan evolusioner, terutama di Arktik di mana kehilangan panas merupakan pemborosan energi yang harus diisi ulang melalui makanan," papar Kjelstrup.

Hewan di lingkungan dingin

Di lingkungan yang dingin dan kering, hewan kehilangan panas dan kelembapan hanya dengan bernapas.

Kebanyakan mamalia dan burung memiliki tulang kompleks yang disebut maxilloturbinat di dalam rongga hidungnya yang membantu meminimalkan risiko ini.

Tulang berpori ini ditutupi dengan lapisan jaringan mukosa kaya vaskularisasi yang menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup.

Baca juga: Apakah Anjing Laut Berbahaya?

Lapisan jaringan mukosa ini penting untuk fungsi paru-paru dan mengurangi jumlah panas dan kelembapan yang hilang selama pernafasan.

Melansir New Scientist, semakin kompleks bentuk tulang maka semakin efisien kerja bagian tubuh itu.

Kini, peneliti menemukan bahwa anjing laut Arktik memiliki maxilloturbinat paling kompleks.

Hasil tersebut didapat setelah peneliti mengambil CT scan dari anjing laut berjanggut (Erignathus barbatus) yang umum ditemukan di Arktik serta anjing laut Mediterranean monk (Monachus monachus).

Dengan menggunakan model komputer, peneliti membandingkan seberapa baik anjing laut mampu menahan pasa dan kelembapan pada suhu -30 derajat C dan 10 derajat Celcius.

"Struktur yang rumit telah berevolusi sehingga memungkinkan adanya kehidupan di Arktik," tambah Kjelstrup.

Di masa depan, para peneliti berharap dapat mempelajari struktur hidung spesies lain untuk melihat apakah struktur yang berbeda memberikan keuntungan evolusioner di lingkungan lain.

Studi dipublikasikan di Biophysical Journal.

Baca juga: Anjing Laut Bantu Peneliti Jepang Kumpulkan Data di Bawah Es Antartika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com