Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Tembok Besar China Berdiri Kokoh hingga Sekarang

Kompas.com - 14/12/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tembok Besar China menjadi salah satu keajaiban arsitektur yang bisa kita lihat hingga saat ini.

Meski lebih dari setengahnya telah rusak, dikutip dari New Scientist, tembok yang dibangun selama berabad-abad untuk melindungi dari musuh ini, enam persen dari total panjangnya yang membentang lebih dari 21.000 kilometer, hingga kini masih terpelihara dengan baik.

Baca juga: Tembok Besar China Tak Seluruhnya Dibangun untuk Alasan Militer

Pertanyaannya, apa yang membuat Tembok Besar China berdiri kokoh hingga sekarang?

Rahasia kekuatan tembok besar China

Dilansir dari Live Science, Senin (11/12/2023), para pekerja zaman dahulu ternyata membangun Tembok Besar China dengan menggunakan campuran bahan organik, seperti tanah, kerikil, dan lumut untuk membantu melindunginya dari erosi.

Lumut sendiri membantu memperkuat kontruksi, terutama di wilayah kering dan semi kering.

"Pekerja zaman dahulu tahu bahan mana yang bisa membuat struktur lebih stabil," kata Bo Xiao, profesor ilmu tanah di Fakultas Sains dan Teknologi Pertanahan, Universitas Pertanian China, Beijing.

"Untuk meningkatkan kekuatan mekanik, dinding yang dipadatkan selalu dibuat dengan tanah liat, pasir, dan perekat lainnya seperti kapur," katanya.

Bahan-bahan tersebut menjadi pemicu pertumbuhan organisme seperti lumut yang merupakan biocrust yang dapat melindungi Tembok Besar China.

Hasil itu didapat setelah peneliti menguji kekuatan Tembok Besar dari delapan bagian berbeda tembok yang dibangun antara 1368 SM hingga 1644 SM pada masa Dinasti Ming.

Peneliti menemukan bahwa 67 persen sampel mengandung biocrust.

Dengan menggunakan instrumen mekanis portabel, baik di lokasi maupun di laboratorium, peneliti mengukur kekuatan mekanik sampel dan stabilitas tanah kemudian membandingkan data tersebut dengan segmen dinding yang hanya berisi tanah saja.

Baca juga: Apa Rahasia Bangunan Suku Maya Kuno Bisa Awet dan Tahan Lama?

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa sampel biocrust tiga kali lebih kuat dibandingkan sampel dengan kandungan tanah saja.

Vegetasi memperkuat bangunan

Lapisan lumut berkontribusi memperkuat dinding, menjaganya tetap kering, dan terlindung dari erosi angin dan angin. Selain itu, biocrust bertindak sebagai isolator, mengurangi suhu ekstrem, dan menurunkan efek salinitas.

Hal ini karena lumut dan bentuk kehidupan lain di dalam biocrust mengeluarkan zat, seperti polimer yang akan mengikat erat dengan partikel-partikel tanah, membantu memperkuat stabilitas strukturalnya seperti halnya semen.

Temuan ini dapat mengubah cara pengolala situs warisan budaya di seluruh dunia dalam memandang vegetasi pada bangunan kuno, terutama yang sebagian besar dibangun dengan tanah yang dipadatkan.

Studi dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Baca juga: Rahasia Bangunan Romawi Kuno Mampu Bertahan Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com