KOMPAS.com - Kesehatan dan kecantikan kuku merupakan bagian integral dari upaya menjaga penampilan diri dan kesejahteraan tubuh.
Salah satu aspek yang sering dilakukan dalam perawatan kuku adalah proses pemotongan kutikula.
Baca juga: Benarkah Kuku dan Rambut Orang yang Meninggal Masih Bisa Tumbuh?
Kutikula merupakan lapisan tipis kulit yang melindungi basis kuku ternyata memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kuku secara keseluruhan.
Namun, ironisnya praktik memotong kutikula sembarangan atau tanpa perhatian khusus telah menjadi kebiasaan umum bagi sebagian besar orang.
Bahkan kebanyakan dari kita mungkin tidak menyadari potensi bahaya yang terkandung dalam tindakan ini.
Lantas, bagaimana efek memotong kutikula?
Dilansir dari Live Strong, Kamis (30/11/2023), pada dasarnya kutikula berperan sebagai penghalang alami antara akar kuku yang sangat sensitif dengan lingkungan eksternal.
Memotong kutikula dapat menimbulkan dua dampak buruk yang mungkin terjadi, antara lain:
Sebagaimana disebutkan sebelumnya kutikula berfungsi sebagai penghalang antara dasar kuku dan benda-benda yang dapat disentuh oleh jari.
Menurut American Academy of Dermatology Association (AAD) memotong lapisan pelindung ini dapat membuat kuku lebih rentan terhadap risiko infeksi terutama jika pemotongan kutikula menyebabkan pendarahan.
Baca juga: Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?
Setiap kali kutikula dipangkas atau dipotong dasar kuku dan akarnya terbuka, memungkinkan kotoran dan bakteri lebih mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
Mengingat jari dan kuku sering bersentuhan dengan berbagai permukaan sepanjang hari risiko infeksi ini dapat meningkat secara signifikan.
Dermatologis mengatakan tidak ada alasan untuk memotong kutikula, dikutip dari Web MD, Kamis (30/11/2023).
“Jika Anda menghilangkan kutikula ruang itu terbuka lebar dan apa pun bisa masuk ke sana,” kata Richard Scher, profesor dermatologi Cornell University.
Tindakan memotong kutikula juga berpotensi menyebabkan kerusakan atau cedera pada dasar kuku.