KOMPAS.com - Jasmine tea atau teh melati telah dikonsumsi selama berabad-abad. Teh dan melati dibudidayakan di Tiongkok pada masa Dinasti Tang (618-907), dan mungkin keduanya bahkan sudah mulai dinikmati sebelum masa itu.
Biasanya, teh melati dibuat dengan teh oolong atau teh hitam. Namun, tradisionalnya, teh melati menggunakan daun teh hijau.
Untuk membuat teh melati, petani melapisi daun teh hijau dengan bunga melati. Petani membuang dan mengganti bunganya sampai aromanya meresap ke dalam teh.
Meskipun aroma melati menambah keunikan tersendiri untuk pengalaman minum teh melati, sebagian besar manfaat teh melati untuk kesehatan berasal dari teh itu sendiri.
Berikut adalah beberapa alasan teh melati sangat baik untuk dikonsumsi.
Baca juga: Mengapa Teh Hijau Berwarna Hijau?
Teh melati mengandung senyawa nabati kuat yang dikenal sebagai polifenol, yang bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Teh melati yang terbuat dari teh hijau kaya akan polifenol yang disebut katekin. Salah satu katekin yang sangat kuat dalam teh hijau adalah epigallocationchin gallate (EGCG).
EGCG telah dikaitkan dengan banyak manfaat, termasuk penurunan berat badan dan peningkatan kontrol gula darah, serta kesehatan jantung dan mulut.
Minum teh melati dapat membantu menurunkan berat badan dengan mempercepat metabolisme.
Faktanya, tinjauan terhadap beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau, bahan dasar paling umum untuk teh melati, dapat mempercepat metabolisme hingga 4–5% dan meningkatkan pembakaran lemak sebesar 10–16%.
Baca juga: Apa Manfaat Minum Teh Susu untuk Kesehatan?
Manfaat pembakaran lemak dari teh melati terkait dengan kandungan kafein dan polifenol EGCG di dalamnya. Senyawa ini juga dapat meningkatkan efek pembakaran lemak satu sama lain
Teh melati kaya akan polifenol, yang dapat membantu melindungi dari penyakit jantung.
Dalam penelitian pada hewan dan tabung reaksi, polifenol dalam teh telah terbukti melindungi kolesterol jahat dari oksidasi, sebuah proses yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Teh melati memiliki beberapa khasiat yang dapat membantu meningkatkan fungsi otak.
Sebagai permulaan, teh ini mengandung 15–60 mg kafein per cangkir (237 ml), bergantung pada berapa lama teh diseduh dan jenis teh apa yang digunakan sebagai bahan dasarnya.
Baca juga: Minum Es Teh Manis Saat Cuaca Panas, Ini Panduan BPOM
Kafein merangsang sistem saraf dengan memblokir neurotransmitter penghambat adenosin, yakni bahan kimia yang mengirimkan sinyal antara otak dan tubuh, yang membantu tubuh lebih rileks.
Selain itu, kafein dapat meningkatkan aktivitas otak dan membantu pelepasan neurotransmiter peningkat suasana hati lainnya, seperti dopamin dan serotonin.
Teh melati yang terbuat dari teh hijau dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 karena adanya senyawa EGCG, yang dapat membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif dan menurunkan kadar gula darah.
Analisis terhadap 17 penelitian pada 1.133 orang menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau secara signifikan menurunkan kadar gula darah puasa dan insulin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.