Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Semangka Bisa Menyebabkan Batuk?

Kompas.com - 13/11/2023, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Semangka merupakan buah yang bergizi dan menyegarkan karena kandungan airnya yang sangat tinggi.

Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa makan semangka dapat menyebabkan efek negatif seperti batuk.

Jika seseorang mengalami batuk terus-menerus setelah makan semangka, ia mungkin memiliki alergi terhadap semangka.

Alergi semangka dapat menimbulkan gejala yang sama dengan alergi makanan pada umumnya. Untuk mengetahui pemicu pasti dari gejala alergi yang dialami, sebaiknya periksakan pada dokter.

Gejala alergi semangka

Gejala alergi semangka biasanya muncul dalam beberapa menit setelah kontak dengan semangka. Beberapa gejala alergi semangka yang paling umum meliputi:

Baca juga: Apakah Bisa Memprediksi Semangka Manis lewat Kulitnya?

  • Batuk terus-menerus
  • Lidah atau tenggorokan gatal
  • Keram perut
  • Sakit perut
  • Mual atau muntah

Reaksi alergi yang parah dapat memicu anafilaksis, yang dapat mengancam jiwa. Siapa pun yang mengalami reaksi parah terhadap semangka atau pemicu alergi lain, harus segera mendapat pertolongan medis. Gejala anafilaksis ini meliputi:

  • Sulit bernapas
  • Sulit menelan
  • Sesak napas
  • Pembengkakan pada tenggorokan, wajah, atau lidah
  • Mual
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Mengi
  • Vertigo (perasaan pusing)

Jika mengalami alergi semangka untuk pertama kalinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memastikan diagnosis dan memberikan saran mengenai pengobatan dan pencegahan reaksi di kemudian hari.

Baca juga: Mengapa Semangka Baik untuk Kesehatan?

Penyebab alergi semangka

Makanan tertentu berkorelasi dengan alergen lingkungan tertentu. Misalnya, jika seseorang alergi terhadap berbagai jenis melon, ia mungkin juga mengalami rinitis alergi (alergi hidung) yang disebabkan oleh serbuk sari ragweed.

Dalam hal ini, gejala sindrom alergi oral adalah reaksi tubuh terhadap protein dalam buah yang menyerupai protein dalam serbuk sari. Reaktivitas silang ini membingungkan sistem kekebalan tubuh, sehingga menimbulkan gejala alergi.

Jika seseorang memiliki alergi ragweed, ia mungkin juga bereaksi saat mengonsumsi pisang, melon, kamomil, timun, biji bunga matahari, dan timun jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com