Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Beberapa Predator Laut Menyelam ke Dasar yang Gelap?

Kompas.com - 13/11/2023, 12:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Beberapa hiu akan sesekali terlihat menerobos air di permukaan laut.

Namun momen singkat dan menakjubkan itu ternyata hanya sebagian kecil dari gambaran kehidupan karnivora ini.

Baca juga: Kejadian Kepunahan Predator Laut Terbesar Diungkap, Beginilah Kisahnya

Seringkali hiu dan predator laut besar lainnya menghilang dan tidak terlihat, sehingga menimbulkan pertanyaan ke mana mereka pergi?

Menyelam ke laut dalam

Mengutip Phys, Rabu (8/11/2023) sebuah studi baru menunjukkan bahwa ikan predator besar seperti hiu, tuna, dan ikan paruh ternyata melakukan kunjungan yang mengejutkan ke laut dalam, khususnya zona mesopelagis, yang terletak antara 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan.

Sebelumnya kawasan yang juga disebut zona senja lautan, telah diabaikan sebagai habitat penting bagi spesies predator besar.

“Tidak peduli predator puncak apa yang Anda lihat, atau di mana pun Anda melihatnya di lautan global, mereka semua menghabiskan waktu di laut dalam,” kata Camrin Braun, asisten ilmuwan di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI).

“Semua hewan yang kita anggap sebagai penghuni permukaan laut, memanfaatkan laut dalam lebih dari yang kita perkirakan sebelumnya,” paparnya.

Temuan ini didapat setelah para ilmuwan menganalisis data dari 344 tag atau penanda elektronik selama 46.659 hari pelacakan untuk 12 spesies di Samudra Atlantik Utara, termasuk hiu putih, hiu macan, hiu paus, tuna sirip kuning, ikan todak, dan banyak lagi.

Pola penyelaman ikan-ikan ini yang terekam oleh tag kemudian dicocokkan dengan data sonar yang menunjukkan pergerakan harian lapisan hamburan dalam (DSL).

Baca juga: 22 Tahun Jadi Koleksi Pribadi, Fosil Predator Laut Purba Diungkap Ahli

Ini adalah sebuah zona di mana sejumlah ikan kecil dan organisme laut berkumpul dengan sangat padat.

Pada siang hari, hewan di DSL menghuni zona mesopelagis. Lalu saat matahari terbenam, banyak dari individu seperti ikan, moluska, krustasea, berenang ke permukaan air untuk mencari makan. Ritme harian ini disebut Migrasi Vertikel Diel.

Alasan menyelam ke laut dalam

Pola Migrasi Vertikel Diel menjelaskan mengapa para predator menyelam ke kedalaman laut yakni untuk mencari makan di wilayah DSL yang penuh dengan ikan.

Namun Braun menemukan ada perilaku yang tidak hanya untuk mencari makan saja. Misalnya saja ikan todak yang menyelam ke kedalaman 3000 kaki atau 6000 kaki, jauh lebih dalam dari perilaku makannya.

Itu berarti mereka mungkin menyelam karena alasan lain yang belum sepenuhnya dipahami. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menyelam ini berfungsi untuk menghindari hewan lain atau membantu navigasi.

"Hiu dan tuna secara evolusi berbeda jauh dan memiliki sistem sensorik yang sangat berbeda. Namun kedua kelompok tersebut tetap menyadari bahwa melakukan perilaku menyelam ke laut dalam bermanfaat," kata Simon Thorrold, ahli ekologi ikan di WHOI dan salah satu penulis studi tersebut.

Dengan banyaknya ikan dan organisme yang melakukan perjalanan ini, Thorrold mengatakan bahwa spesies ini berpotensi memindahkan sejumlah besar karbon dioksida dari permukaan ke laut dalam yang akan tertinggal selama berabad-abad yang berguna untuk ekosistem.

Baca juga: Fosil Baru dari Zaman Dinosaurus, Predator Besar dalam Perut Apex Predator Laut

Ini memberikan wawasan bahwa lapisan mesopelagis memberikan dukungan penting bagi lautan.

Ilmuwan menambahkan jika mulai mengeksploitasi ekosistem tersebut sebelum mengetahui cara kerjanya, terdapat risiko besar yang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mudah diperbaiki.

Studi dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com