Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2023, 15:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehadiran pohon dan tanaman hijau sering disebut sebagai solusi untuk mengatasi peningkatan polusi udara di berbagai wilayah, terutama di kota-kota besar yang memiliki sedikit vegetasi.

Berbagai jenis tanaman seperti sansevieria, aloe vera, krisan, anggrek, mawar, dan tanaman lainnya dipercaya memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengurangi polusi udara.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Tanaman Pendeteksi Pestisida Berbahaya

Lantas, bagaimana sebenarnya pohon dan tanaman-tanaman ini dapat membersihkan udara?

Melalui mekanisme Fitoremediasi

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Frontiers in Molecular Biosciences tahun 2021, terungkap bahwa tanaman memiliki kemampuan mengurangi jumlah mikroorganisme dalam lingkungan udara dibandingkan dengan area yang tidak ditanami tanaman.

Hal ini memiliki dampak positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mengurangi risiko paparan penyakit yang dapat ditularkan melalui udara.

Tanaman memainkan peran penting sebagai alat pembersih udara dan lingkungan yang efisien melalui proses yang dikenal sebagai "Fitoremediasi".

Mereka melakukan ini dengan berbagai cara, seperti penyerapan, pengenceran, pengendapan, dan penyaringan.

Sebagai contoh, tanaman melakukan fotosintesis untuk mengambil karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Mereka juga melakukan respirasi, di mana mereka menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Struktur mikroskopis yang disebut stomata pada daun berperan penting dalam proses ini.

Selain itu, tanaman dapat membersihkan udara dari berbagai polutan, termasuk karbon dioksida, senyawa organik yang mudah menguap (VOC), karbonil, partikel debu, senyawa organik, nitrat, sulfat, amonia, kalsium, ozon, dan karbonat.

Mereka juga melepaskan beberapa senyawa seperti polifenol dan alkaloid ke udara, yang dikenal sebagai Allelokimia.

Baca juga: Bukan Cuma Indah, Pagar Tanaman Juga Berperan pada Kesehatan Anak

Senyawa-senyawa ini memiliki aktivitas antimikroba dan dapat berinteraksi dengan mikroba di sekitar tanaman.

Berapa banyak polusi yang diserap oleh lidah buaya?

Tanaman lidah buaya yang sudah berumur 6 bulan dan tumbuh di tanah biasa memiliki sekitar 12 daun, dengan masing-masing daun memiliki luas sekitar 600 sentimeter persegi.

Daun-daunnya tumbuh lurus ke atas, sehingga kita dapat asumsikan bahwa keseluruhan luas daun sekitar 7.200 sentimeter persegi memiliki kemampuan untuk menangkap partikel.

Namun, kemampuan tanaman dalam menangkap partikel bervariasi.

Hasil pengukuran polutan yang mampu diserap lidah buayaMolekule.com Hasil pengukuran polutan yang mampu diserap lidah buaya

Menghilangkan 89 persen konsentrasi debu awal di udara (0,5 um hingga 10 um) sekitar 0,2 mikrogram per meter kubik telah dikeluarkan dari ruang berukuran 30 meter kubik dalam 20 menit.

Baca juga: Studi Ungkap Tanaman Berpotensi Jadi Solusi Cemaran Mikroplastik

Yang paling efisien di antara mereka mampu menangkap sekitar 75 mikrogram partikel per sentimeter kubik, dikutip dari Molekule pada Senin (6/11/2023).

Meskipun lidah buaya adalah salah satu tanaman yang ahli dalam menangkap partikel, kenyataannya bahwa kemampuannya ini tidak cukup untuk secara signifikan menghilangkan polusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com