Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Gagak merupakan hewan yang sangat cerdas. Mereka dapat menggunakan alat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Misalnya, burung gagak Kaledonia Baru, di sebuah pulau di Pasifik Selatan, membentuk ranting menjadi kait untuk menangkap belatung dari batang kayu yang membusuk.

Gagak juga dapat menggunakan otaknya yang kompleks untuk menemukan solusi kreatif. Lantas, mengapa gagak bisa sangat pintar?

Otak gagak penuh dengan neuron

Kemampuan gagak untuk memikirkan suatu masalah dan menemukan solusinya mungkin disebabkan oleh otak gagak yang memiliki banyak sel otak yang memproses informasi.

Sifat ini tidak hanya muncul pada manusia, tetapi juga pada primata non-manusia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Comparative Neurology pada bulan Januari 2022 yang membandingkan otak korvid (termasuk gagak) dengan otak ayam, merpati, dan burung unta menemukan bahwa otak korvid memiliki neuron yang lebih padat, yang memungkinkan komunikasi yang efisien antar sel otak.

 Baca juga: Titik Putih pada Stroberi Bukanlah Biji, Lalu Apa?

Menurut penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam Current Opinion in Behavioral Sciences, Kecerdasan gagak setidaknya setara dengan beberapa monyet, dan pada kenyataannya, mungkin mendekati kecerdasan kera besar (seperti gorila).

Kemampuan bernalar dari evolusi

Dalam studi tahun 2020, para ilmuwan mengarahkan burung gagak untuk melalui serangkaian tugas yang membingungkan.

Dalam studi ini, para peneliti ingin mengukur aktivitas saraf di berbagai jenis neuron dengan tujuan melacak bagaimana burung gagak merasakan dan berpikir melalui pekerjaan mereka.

Peneliti berupaya mempelajari jenis pemikiran tertentu, yang disebut kesadaran indrawi, dan mereka memilih burung, khususnya, sebagai perwakilan dari titik percabangan dalam pohon evolusi kehidupan.

Hasilnya, para peneliti menulis bahwa kesadaran sensorik adalah kemampuan untuk memiliki pengalaman subjektif yang dapat “diakses secara eksplisit dan dilaporkan,” dan hal itu berasal dari otak yang telah berevolusi seiring waktu.

Baca juga: Kenapa Pisang Termasuk Beri, tapi Stroberi Tidak?

Kesadaran dikaitkan, terutama, dengan korteks serebral primata. Sementara itu, menurut peneliti, otak burung memiliki perbedaan karena mereka menyimpang dari garis keturunan mamalia 320 juta tahun yang lalu.

Burung gagak pun memukau cara unguk menegaskan kesadaran sensorik mereka, yang menurut para ilmuwan dalam studi tahun 2020 bisa berarti “korelasi saraf kesadaran”, setidaknya sejak terakhir kali burung dan mamalia berbagi bagian otak tersebut.

Dalam analisis di Science, peneliti lain, Suzana Herculano-Houzel dari Vanderbilt University, mengkritik hipotesis penelitian tersebut.

Struktur yang sedang dipelajari, katanya, bisa menyerupai struktur lain karena sifat fisiknya lebih dari sekedar evolusi bersama atau indikasi kesadaran yang sangat awal. Dalam hal ini, ukuran struktur juga sangat penting.

Namun, bagaimanapun, burung gagak memiliki otak burung yang sangat cerdas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com