Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2023, 18:39 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Para ilmuwan telah berteori tentang keberadaan lubang hitam sejak abad ke-18. Namun, baru pada tahun 1964, para astronom menemukan bukti kuat adanya lubang hitam.

Meskipun sudah banyak pemahaman tentang lubang hitam sejak deteksi pertama, objek ini masih misterius.

Hal ini antara lain karena cahaya tidak dapat keluar dari lubang hitam sehingga tidak dapat diamati secara langsung dengan teleskop.

Bagaimana cara lubang hitam mati?

Menurut para ilmuwan, di akhir hidupnya, lubang hitam akan menguap begitu saja. Lubang hitam, ketika tidak aktif lagi, kehilangan massa dan energi sebagai radiasi, yang disebut radiasi Hawking.

Lantas, bagaimana radiasi Hawking bisa lolos dari lubang hitam yang sangat gelap?

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Benda Terlalu Dekat dengan Lubang Hitam?

Radiasi Hawking terbentuk di luar cakrawala peristiwa. Mekanika kuantum telah menunjukkan bahwa ruang kosong tidak sepenuhnya kosong; ia mempunyai energi.

Energi tersebut dapat secara spontan membentuk pasangan partikel dan antipartikel. Ketika keduanya berinteraksi, mereka kembali menjadi energi murni.

Jika hal ini terjadi di dekat lubang hitam, partikel-partikel tersebut mungkin tidak berinteraksi dan kembali menjadi energi murni.

Sepasang partikel terperangkap oleh lubang hitam dan pasangan lainnya lolos. Dan "pelarian" ini menghilangkan sebagian kecil energi lubang hitam.

Jumlah energi yang diambil memang kecil, sangat kecil. Namun, ini terjadi terus-menerus.

Baca juga: Seberapa Dekat Lubang Hitam Terdekat Bumi?

Pada titik tertentu, lubang hitam tersebut tidak akan tersisa lagi untuk dimakan dan ia akan mengecil, lalu menghilang.

Waktu penguapan bergantung pada ukuran lubang hitam. Semakin kecil ukurannya, semakin cepat lubang tersebut menguap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com