Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Buktikan Biji Kelor Bisa Murnikan dan Jernihkan Air

Kompas.com - 01/11/2023, 14:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air berperan penting dalam keberlangsungan metabolisme tubuh makhluk hidup. Khususnya air bersih, ini dibutuhkan oleh setiap orang dalam mempertahankan kehidupannya karena air yang kotor justru bisa membawa sumber penyakit.

Ada berbagai macam metode pemurnian air.

Baca juga: 7 Cara Menghemat Air, Upaya Menyelamatkan Ketersediaan Air Bersih

Selain melalui pemasakan, air sungai umumnya dibersihkan dulu melalui saringan dari lapisan arang atau karbon aktif yang dapat menyerap kotoran-kotoran dalam air.

Air yang semula keruh biasanya akan lebih jernih setelah disaring.

Akan tetapi, tidak semua air alam bisa disaring menggunakan metode sederhana ini. Misalnya beberapa macam air tanah atau air di daerah rawa yang berwarna kecoklatan seperti air teh.

Air seperti itu biasanya tidak akan berubah warna setelah disaring dengan arang.

Biji kelor bisa jadi antibakteri untuk air

Namun, ternyata biji buah kelor bisa digunakan untuk memurnikan air yang punya karakteristik serupa.

Suatu penelitian dalam jurnal Agriculture & Food Security (2018) menyebutkan bahwa ekstrak aseton dari biji kelor memiliki aktivitas antibakteri yang efektif terhadap bakteri penyebab tipes dan disentri, yakni Salmonella typhii, dan Shigella dysenteriae.

Pemurnian air dengan ekstrak biji kelor

Sementara itu, dilansir dari Technology Networks, Rabu (20/11/2019), ekstrak dari biji tanaman kelor atau Moringa oleifera bisa memisahkan partikel dari air yang kotor.

Proses pemurnian air yang dilakukan oleh ekstrak biji kelor merupakan perlakuan kimiawi yang aman, ramah lingkungan dan terjangkau.

Reaksi kimia pada pemurnian air oleh biji kelor terjadi karena biji ini mengandung beberapa zat aktif.

Baca juga: NTT Darurat Akses Air Bersih, Plan Indonesia: Penuhi Hak Anak Cegah Stunting

Salah satu protein dari biji kelor, yakni protein Mo-CBP3-4 diketahui dapat bereaksi sehingga menghasilkan zat aktif yang bisa menggumpalkan partikel kotoran dalam air.

Biji kelor untuk menjernihkan air

Selain itu, A. Joseph Varkey dalam riset yang lebih mutakhir pada jurnal Scientific African (2020) menjelaskan bahwa biji kelor bisa menjadi koagulan atau penggumpal yang baik untuk menjernihkan air mentah yang pekat dari sungai yang tercemar.

Dalam riset tersebut, air yang tercemar dan keruh berubah warna dari kemerahan menjadi putih pada tahap awal.

Selanjutnya, air keruh sedikit putih tersebut mulai jernih setelah bubuk biji kelor dibiarkan beberapa waktu.

Hal ini terjadi karena pada tahap awal biji kelor baru mengikat sedikit kotoran penyebab warna kemerahan.

Kumpulan partikel kotoran tersebut belum cukup berat untuk turun ke bawah mengikuti gravitasi sehingga air masih terlihat keruh.

Setelah beberapa waktu berselang, partikel yang terikat ke bubuk biji kelor semakin banyak dan kumpulannya memberat sehingga perlahan bisa turun ke dasar wadah.

Hasilnya, air berubah jernih dan bisa dituang ke wadah lain yang bersih.

Baca juga: Hari Air Sedunia, PBB Ajak Semua Orang Bantu Sesama Akses Air Bersih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com